Cegah DBD, Dinkes Aceh Tamiang Laksanakan Pengendalian Nyamuk Melalui Fogging

Umum409 Dilihat

Portalindo.co.id ,Karang Baru–Dinkes Aceh Tamiang kembali melaksanakan kegiatan Foggingisasi sebagai upaya menurunkan angka kasus akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) pada wilayah tersebut.Senin (24/12/2018).
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang masih menjadi masalah di Indonesia,ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti Betina melalui Kelenjar liurnya dan berkembang biak hampir diseluruh wilayah Indonesia,
Kabid P2P Dinkes Aceh Tamiang melalui Penanggung Jawab Program DBD Dinkes Atam Dedi Kurnia.AMKL.menyampaikan,Pelaksanaan Fogging kali ini dilaksanakan atas tindak lanjut dari laporan masyarakat yang melaporkan adanya warga mereka yang merupakan Anggota Kompi Reider 111 Aceh Tamiang tertular DBD dan saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah ,lalu Petugas melakukan Penyelidikan Epidemiologi  melalui Pemeriksaan Jentik dan Lingkungan

Ia juga menyampaikan Faktor tingginya angka kasus dengan DBD tahun ini juga dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi dan kurangnya kesadaran Masyarakat untuk hidup bersih dengan cara 3 M.Plus,tuturnya.

Kegiatan Fogging dilakukan di Asrama Militer Kompi Khusus Yonif RK 111 Aceh Tamiang pada Radius 200 mtr di sekitar rumah penderita dan dilakukan berkala 2 Siklus.pada waktu aktifitas Nyamuk Aides Aigypti,

Ia juga menghimbau agar Warga dapat menutup semua makanan dan minuman dan keluar rumah saat proses  penyemprotan guna menghindari Resisten Insektisida.

Diharapkan dengan dilaksanakan kegiatan tersebut dapat menurunkan angka kesakitan akibat DBD di wilayah tersebut khususnya seluruh wilayah Aceh Tamiang.pungkasnya.

SEDIKIT TENTANG FOGGING

Fogging merupakan metode yang Efektif membunuh Nyamuk dewasa namun bukan merupakan pemutus mata rantai penularan DBD.

Dalam pelaksanaannya.kandungan asap Fogging merupakan Bahan Pestisida untuk membunuh Insekta (Serangga),Selain dapat menyebabkan Resisten pada tubuh manusia asap Fogging juga dapat menyebabkan pencemaran Lingkungan dikarenakan Kandungan pertisida yang sukar terurai.ditambah lagi kemungkinan Nyamuk menjadi kebal terhadap pertisida jenis tertentu lebih besar.

(DS.Arya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *