Kementerian Agama mengajak warga Binaan Lapas Kelas 1 Makassar Baca Tulis Al,Quran

Umum343 Dilihat



Portalindo.co.id-Makassar-Pembinaan yang diberikan oleh Warga Binaan Lapas Makassar, tidak terlepas dari pengajaran dan pendalaman keagamaan, hal ini dijadikan kebiasaan di Lapas Kelas I Makassar sehingga, WBP dapat menjadi karakter yang baik serta sifat yang berahlaq, yang terinternalisasi dalam diri WBP, Senin (18/9/18).

Kegiatan Baca Tulis Al-Qur’an berlansung di Masjid Dakwahtul Ichsan, yang diikuti oleh WBP Umum dan Anak Didik Pemasyarakatan, terdapat rangkaian metode pengajaran yang diberikan, namun tetap dengan prinsip-prisip dasar pengajaran al-Qur’an yang praktis dan sederhana, contohnya ketika WBP dikelompokkan, guna memudahkan untuk mengetahui pemahaman al-Qur’an yang WBP ketahui.

Menurut Ust. Harun, S.Ag selaku Pengajar dari Kementerian Agama Marisso, Pembelajaran dengan metode qira’ati yang diberikan ini, tidak terlepas dari jenjang pembelajaraannya yakni; tingkat persiapan, dasar, menengah, dan madrasah tahfidul Qur’an, “untuk metode pembelajarannya, kami selaku pengajar mengambil metode yang lebih peraktis, dimana prinsip-prinsip dasarnya tidak terlepas dari tingkatan pengentahuan baca Qur’an WBP, yang dimuali dari tingkat persiapan, dasar, menengah dan Tahfidul Qur’an yang pebelajaran ini ditargetkan mampu membaca Al Qur’an dengan lancar, paham makhrajul huruf, dan mengkhatam 30 juz Al Qur’an, sehingga insya allah dapat menguasai gharibul Qur’an dan menguasai ilmu tajwid” ujar Ust. Harun.

Sementara itu Ust. Harun juga menerapkan Metode Iqro, yang pembelajarannya diberikan kepada Andik Pas, metode ini untuk memperkenalkan huruf-huruf hijaiyah, yang disertai aturan bacaan, dan makna. dengan tujuan agar An,dik WBP
dapat membaca Al Qur’an sesuai dengan kaidahnya.
Selain itu diakhir pembelajaran Ust Harun juga memberikan tausiah tentang “Manusia Harus Berbuat Kebaikan dan selalu Berpasrah diri kepada Allah”, yang berguna untuk memberikan pemahaman agama islam kepada  An,dik WBP sehingga karakter islam yang dibentuk dalam diri WBP, dapat dijadikan sebagai pengingat ketika melakukan hal yang negatif.

(Rizal Marzuki)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *