Upaya mediasi antara Keluarga siswa/Orang Tua Murid dengan pihak sekolah SMP Yadika Pondok Aren akhirnya mencapai titik perdamaian, setelah pihak Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Tangerang Selatan meminta Dinas Pendidikan untuk memediasi kedua belah pihak yang bertikai.
Sebelumnya Lembaga Perlindungan Anak Kota Tangerang Selatan berupaya untuk melakukan mediasi kedua belah pihak agar persoalan ini tidak berlarut larut, namun para pihak mengedepankan ego masing masing sehingga persoalan ini cukup alot. Kurang lebih 4 bulan lamanya Adik kita ALF tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar disekolah dikarenakan oknum guru yang berkonflik enggan menemui orang tua murid guna menyelesaikan masalah ini.
Di jumpai di kantor LBH, di kawasan Pamulang, dan di wawancarai oleh awak media, Senin (23/4/2018). Isram SH Selaku Divisi Advokasi dari LPA Mengatakan, “Kami dari Lembaga Perlindungan Anak pada Divisi Advokasi mencoba menengahi dan mengakomodir permasalahan para pihak agar tidak meluas, sangat disayangkan ketika permalasahan ini meluas dan berlarut-larut sehingga berdampak dan menimbulkan kerugian pada masing-masing pihak. Maka dari itu kami berinisiatif membangun komunikasi dengan Dinas Pendidikan dan kebudayaan, Kota Tangerang Selatan, agar memanggil para pihak yang bertikai guna dilakukan upaya perdamaian secara kekeluargaan”. Pungkasnya
Setelah para pihak dipertemuakan dan dimediasi di Kantor Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan yang dihadiri oleh Kabid SMP, beserta jajaran dari Lembaga Perlindungan Anak dan Lembaga Bantuan Hukum Nata Indonesia. “Awalnya pembahasan mediasi berjalan cukup alot, namun setelah diberikan berbagai pandangan dan masukan akhirnya para pihak mau untuk berdamai dan mengedepankan jalur kekeluargaan” tambahnya.
Kepala Divisi Advokasi LBH NATA Indonesia Mohamad Syafii yang juga hadir, menyambut niat baik para pihak, sehingga tercapainya suatu kesepakatan yang pada intinya memprioritaskan kepentingan adik ALF agar bisa kembali bersekolah seperti biasa.(Uthe)
