Portalindo.co.id 21/04/18
Hari ini tanggal 21 april 2018 Tepat 139 tahun silam, seorang perempuan bernama Raden Adjeng Kartini dilahirkan untuk hidup dan menjadi inspirasi bagi kemajuan kaum wanita dan bangsanya.
Surat-suratnya kepada sahabat-sahabtnya di Belanda, di antaranya Rosa Abendanon, Estella H Zeehandelaar, Nyonya Ovink-Soer dan lain-lain, berisi luapan hati tentang diri, perempuan, dan bangsa ini pada zamannya.
Enam tahun setelah Kartini meninggal di usia 25 tahun, surat-surat itu diterbitkan dalam bentuk buku berbahasa Belanda dengan judul Door Duisternis tot Licht (Dari Kegelapan Menuju Cahaya). Lalu, di tahun 1922, buku Kartini terbit dalam bahasa Indonesia yang judulnya tentu Anda ingat, Habis Gelap Terbitlah Terang. Surat-surat Kartini juga diterjemahkan oleh Sulastin Sutrisno dengan judul Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya.
Kartini menyuarakan isi hati, bukan hanya dirinya, tapi mewakili segenap perempuan pada masanya dan bertahun-tahun setelah kepergiannya. Meski mengeluh, ia penuh gairah dan optimisme pada kemajuan perempuan dan bangsanya.
Enam tahun setelah Kartini meninggal di usia 25 tahun, surat-surat itu diterbitkan dalam bentuk buku berbahasa Belanda dengan judul Door Duisternis tot Licht (Dari Kegelapan Menuju Cahaya). Lalu, di tahun 1922, buku Kartini terbit dalam bahasa Indonesia yang judulnya tentu Anda ingat, Habis Gelap Terbitlah Terang. Surat-surat Kartini juga diterjemahkan oleh Sulastin Sutrisno dengan judul Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya.
“Setiap waktu kemajuan perempuan itu ternyata merupakan faktor penting dalam peradaban bangsa,” kata Kartini dalam salah satu suratnya.(Umar)
