Diduga Mobilisasi TKA Ilegal Dalam Jumlah Besar,PT IMIP Di Sultra Di Demo

Umum556 Dilihat
Suasana keributan saat massa aksi melakukan unjuk rasa terkait mobilisasi Tenaga Kerja Asing (TKA) oleh PT IMIP, di Kampung Butung, Kelurahan Kasilampe Kota Kendari.(Foto Umar Dany/Media Portalindo.co id)

Portalindo.co.id,Kendari – PT Indonesia Morowali Industries Park (IMIP) yang beralamat di Kampung Butung, Kelurahan Kasilampe, Kecamatan Kendari, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) di duga melakukan aktivitas mobilisasi Tenaga Kerja Asing (TKA) Ilegal, dari Kota Kendari ke Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.

Dugaan tersebut datang dari Aliansi Pemuda Masyarakat Sultra Pemuda Nusantara dengan menggelar aksi unjuk rasa tak jauh dari Kantor PT IMIP, Senin (23/7/2018).Massa aksi yang dipimpin oleh Mashur mengatakan selama ini PT IMIP telah memobilisasi TKA bahkan dalam jumlah yang sangat besar hingga ratusan, parahnya ratusan TKA yang diseberangkan mengunakan speed boat dari kantor cabang PT IMIP di Kampung Butung berstatus ilegal.

“Ratusan TKA yang diseberangkan tidak sesuai dengan aturan yang mana dokumen yang digunakan TKA ialah visa wisata,” tegas Mashur dalam orasinya.

“Saya kenal dengan orang yang pernah dipercayakan PT IMIP untuk mengurus dokumen para TKA, namun orang tersebut sudah mengundurkan diri karena merasa sebagai penghianat, sebab para TKA yang masuk ialah buruh kasar dengan visa wisata,” tambahnya.Lebih lanjut, Mashur menambahkan cara PT IMIP melakukan mobilisasi hampir setiap hari, siang dan malam hari. Pernah, pihaknya mencoba mengabadikan proses mobilisasi para TKA tersebut namun mendapat intimidasi dari security PT IMIP.

“Cara merekamnya harus dari kejauhan, pernah dengan jarak dekat namun dilarang oleh sekurity. Bahkan pernah saat diambil videonya, para TKA lari sembunyi, sampai saya pernah di usir,” katanya.Untuk itu, massa aksi meminta PT IMIP menghentikan aktifitas mobilisasi TKA, dan meminta agar pihak Imigrasi melakukan pengawasan dan pemeriksaan yang lebih ketat khsuusnya di PT IMIP.

Aksi yang semula damai, seketika menjadi rusuh akibat oknum preman yang mencoba mengintimidasi massa aksi dengan cara mencabut kabel sound sistem massa aksi.
Sempat terjadi aksi pemukulan terhadap dua orang massa aksi yang dilakukan oknum preman, beruntung pihak kepolisian berhasil meredam keributan tersebut.

“Dua anggota kami kena pukul oleh oknum preman sewaan dari perusahaan. Korban sudah melapor ke polisi dan kami minta agar polisi menangkap pelaku pemukulan,” katanya.Sementara itu, Karyawan PT IMIP, Ruslan Muhtar yang menemui massa aksi berjanji akan memediasi massa aksi untuk bertemu dengan pihak PT IMIP.

“Usai magrib, saya mediasi dengan perusahaan dan disitu akan dibuka benang merah persoalan ini,” katanya.Untuk diketahui, saat massa aksi mengelar unjuk rasa, pihak management perusahaan PT IMIP tidak berada di kantornya.(Umar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *