Menlu RI Tegaskan Tak ada Perang Dagang Antara Amerika Dengan Indonesia

Menlu RI Retno Marsudi di Gedung Pancasila seusai bertemu Menlu AS Mike Pompeo, Sabtu (4/8). (Portalindo.co.id)

Portalindo.co.id, Jakarta — Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi menegaskan tidak ada perang dagang antara Amerika Serikat dengan Indonesia. Penegasan itu disampaikan Menlu RI seusai bertemu dengan Menlu AS Michael Richard Pompeo di Gedung Pancasila, Jakarta, Sabtu (4/8).

“Tidak ada perang dagang dengan Amerika. Yang ada perang dagang Amerika dengan Tiongkok,” kata Menlu RI dalam konferensi pers seusai pertemuan selama kurang lebih 30 menit dengan Menlu Pompeo, menyebut China dengan Tiongkok.

Meski begitu, Menlu RI yang telah bertemu dengan Menlu Pompeo pada 6 Juni 2018 lalu menyampaikan keprihatinannya bahwa perang dagang AS-China bakal mempengaruhi semua negara di dunia termasuk Indonesia.
“Kondisi, situasi dan hubungan AS-Tiongkok mempengaruhi semua negara di dunia termasuk Indonesia. Itu yang saya sampaikan,” kata Menlu Retno.

Tidak adanya perang dagang antara AS dengan Indonesia, menurut Menlu RI, nyata dari kunjungan Menteri Perdagangan Enggariasto Lukita ke Amerika Serikat. “pada saat Mendag ke sana, komitmen meningkatkan hubungan di bidang perdagangan, sangat keliatan,” kata Menlu RI.

Mendag bertemu dengan mitranya, serta perwakilan perdagangan AS (USTR), serta kalangan bisnis asat berkunjung ke Amerika Serikat. “Intinya kunjungan tersebut memperkuat perdagangan dan investasi serta menyelesaikan isu-isu yang menjadi hambatan perdagangan,” kata Menlu RI yang menegaskan bahwa isu itu dia angkat dalam pembicaraan dengan Menlu Pompeo, namun secara rinci Mendag Enggartiasto telah menyampaikannya kepada mitra-mitranya di AS dalam lawatan pekan lalu.Senada dengan Menlu RI, Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Budi Bowoleksono memastikan tidak adanya perang dagang dengan negeri Abang Sam tersebut.

Adapun terkait Generalised System of Preferences (GSP) AS yang dikabarkan bakal dicabut, Dubes Budi menyatakan hal tersebut masih dalam pembahasan. “GSP itu adalah fasilitas bantuan. Saat ini masih dalam pembahasan, tidak ada kerangka waktunya, tapi kita masih menikmati itu, AS menghargai reformasi yang kita lakukan, ” kata Dubes Budi.

Indonesia merupakan pijakan terakhir kunjungan kerja Menlu Pompeo ke Asia Tenggara yang dimulai 1-5 Agustus 2018. Besok pagi, Minggu (5/8), Menlu Pompeo akan melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta. (kwl**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *