Presiden RI Joko Widodo Janji Akan Memberikan Insentif Terhadap Industri Otomotif

Ilustrasi/PR

Portalindo.co.id, Tangeran – Presiden Joko Widodo menyatakan komitmen pemerintah untuk membantu pertumbuhan industri otomotif. Ia pun menyatakan bahwa pemerintah akan memberikan insentif-insentif terhadap industri otomotif.Hal itu ia katakan ketika membuka Gaikindo Indonesia International Autoshow 2018 di BSD City Tangerang Banten, Kamis 3 Agustus 2018. Hadir juga dalam pameran tersebut Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi.

“Pemerintah akan terus all out membantu industri otomotif,” ujar Jokowi dalam sambutannya.Ia kemudian bercerita tentang pertemuannya dengan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc saat Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke 32 di Singapura, April lalu. Jokowi dan PM Nguyen membahas ekspor otomotif Indonesia yang dirasakan ada hambatan tarif.”Saya sampaikan blak-blakan seperti apa mobil kita. Masuk (ke Vietnam) ko ada barrier seperti ini. Ternyata diselesaikan,” ujarnya. 

Saat ini, ia mengatakan, masih ada hambatan nontarif terkait perdagangan ekspor mobil dengan Vietnam. Ia berjanji akan menyelesaikannya bila bertemu kembali dengan PM Nguyen. “Semua negara seperti itu sekarang. Kalau tarif sulit, lalu main nontarif,” ujarnya. Jokowi juga menyampaikan upaya dukungan pemerintah untuk mengembangkan industri otomotif melalui insentif. Ia mengatakan, pemerintah tengah merencanakan insentif tax holiday yang agresif dan tax allowance.

Saat ini juga, katanya, Kementerian Keuangan juga masih mengkaji penerapan super deduction tax. Dalam insentif ini, pemerintah memberikan kewenangan kepada perusahaan untuk mencantumkan biaya produksi yang lebih tinggi daripada seharusnya sehingga perusahaan dapat membayar pajak yang lebih rendah daripada seharusnya. 

Jokowi mengatakan, insentif itu menyasar perusahaan otomotif yang saat ini banyak melakukan kegiatan vokasi. Dengan super deduction tax,  pajak di mana biaya perusahaan untuk kegiatan-kegaiatan seperti vokasi bisa dipotong 200% dari penghasilan yang kena pajak. “Besar sekali, tapi masih kajian di menteri keuangan,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, Jokowi juga meminta dukungan kepada para pelaku industri otomotif terkait kebijakan pemerintah yang akan menerapkan campuran biodiesel kedalam solar sebanyak 20% (B20). Menurutnya, kebijakan ini perlu didukung penuh supaya substitusi biodiesel produksi lokal bisa dioptimalkan semaksimal mungkin.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, industri otomotif kini termasuk ke dalam 5 besar sasaran investasi di Indonesia. Industri ini menyumbang 10,27% terhadap produk domestik bruto. Ia menyebutkan, sebanyak 1,5 juta orang terserap secara langsung ke dalam industri ini. Tingkat produksi otomotif pun meningkat dari 1,17 juta unit pada tahun 2017 menjadi 1.216 juta unit. Adapun penjualannya naik dari 1.062 unit menjadi 1.079 unit.

Peningkatan ekspor juga terjadi dari unit mobil utuh (completely built-up/CBU) sebesar 20%, yakni dari 194 ribu menjadi 231 ribu unit. “Dan yang paling mengesankan adalah ekspor dalam bentuk komponen, yaitu naik 1300%, yakni dari 6,2 juta unit menjadi 81 juta unit. Salah satunya ekspor ke Malaysia dalam bentuk CKD (completely Knock Down),” ujarnya. 

Ia menambahkan, pemerintah membuat roadmap mengenai kendaraan listrik. Pada tahun 2025, katanya, ditargetkan 20% dari kendaraan yang diproduksi di Indonesia adalah kendaraan listrik yang masuk ke dalam kategori low carbon emission vehicle.


“Sekarang telah dilakukan uji emisi dengan 10 perguruan tinggi dan hasil awalnya akan kami sampaikan dimana terjadi penghematan bbm dengan plug-in hybrid dan juga penghematan dari energi sendiri,”tuturnya.(Kwl**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *