Kualitas Inovasi di Pohuwato Masih Rendah, BSKDN Kemendagri Tekankan Kolaborasi Lintas OPD

 

Portalindo.co.id, Jakarta – Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memacu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di wilayah Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, untuk saling berkolaborasi guna meningkatkan kualitas inovasinya yang masih rendah.

Pesan itu disampaikan Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo saat menerima kunjungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pohuwato. Kunjungan tersebut dalam rangka penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara BSKDN dengan Pemkab Pohuwato terkait komitmen peningkatan inovasi di Kabupaten Pohuwato. Kunjungan tersebut berlangsung di Ruang Video Conference BSKDN pada Selasa, 18 Juli 2023.

Lebih lanjut, Yusharto menjelaskan, berdasarkan hasil pelaporan Indeks Inovasi Daerah(IID) Tahun 2022, inovasi di Kabupaten Pohuwato mengalami peningkatan dari aspek kuantitas. Kendati demikian, kualitas inovasinya masih rendah dengan nilai rata-rata kematangan 56,42. Untuk itu, Yusharto mengimbau Pemkab Pohuwato melakukan evaluasi secara menyeluruh untuk mengetahui secara saksama aspek mana saja yang perlu dipebaiki.

Dia menambahkan, kolaborasi lintas OPD perlu terus diperhatikan guna meningkatkan kematangan setiap inovasi yang akan dilaporkan kepada pemerintah pusat melalui BKSDN. Jangan sampai, peningkatan inovasi hanya dari sisi kuantitas semata. “Kualitas inovasi ini ditandai dengan nilai kematangan yang tinggi juga nilai manfaatnya yang berkelanjutan. Bahkan inovasi dengan kematangan tinggi bisa melahirkan inovasi lainnya dan membentuk ekosistem inovasi,” terangnya.

Dirinya berharap, kolaborasi yang kuat lintas OPD juga dapat meningkatkan antusiasme masyarakat untuk berinovasi terutama pada generasi muda. Dirinya mencontohkan salah satu kabupaten yang memacu antusiasme masyarakat berinovasi sejak berada di bangku sekolah dengan menggelar lomba inovasi. Dengan demikian, anak-anak terdidik untuk berpikir kreatif dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

“Inovasi itu bahkan sudah melekat sejak masa anak-anak, masa sekolah. Siswa-siswi di salah satu sekolah di kabupaten tersebut menciptakan lotion anti nyamuk dari tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitarnya, kalau bisa kita dukung inovasi tersebut dengan memberikan bimbingan atau melembagakan inovasi tersebut,” ujarnya.

Selain kolaborasi lintas OPD, Yusharto mengungkapkan, konsistensi kepala daerah dalam meningkatkan inovasi daerah di wilayahnya juga menjadi kunci keberhasilan meraih predikat sebagai daerah terinovatif. Dirinya meyakini kerja sama antara BSKDN dan Pemkab Pohuwato dapat berjalan lancar dan membawa kemajuan inovasi ke depannya di wilayah Pohuwato.

“Semoga dengan kerja sama ini, ke depan kualitas inovasi Pohuwito semakin tinggi, manfaat inovasinya juga semakin dirasakan masyarakat,” pungkasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *