Jaga Kesehatan, Lapas Kelas I Makassar Gelar Donor Darah

Portalindo.co.id, Makassar-Darah adalah sesuatu yang dapat dengan mudah kita donasikan karena tubuh kita akan terus mengisi ulang untuk menggantikan jumlah darah yang hilang, Dilansir dari Info Datin Kemenkes RI, ketersediaan darah untuk donor idealnya adalah 2,5% dari jumlah penduduk.

Untuk mencukupi ketersediaan stok darah di setiap wilayah, PMI membutuhkan kurang lebih 5 juta kantong darah setiap tahunnya.

Dalam rangka menyambut Hari Dharma Karyadhika yang ke 73, Serentak dilaksanakan di 33 Provinsi. Maka untuk menyuarakan perhelatan ini, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan melakukan kegiatan donor darah bersama Dinas Kesehatan Kota Makassar, Sulawesi Selatan diikuti seluruh pegawai Kemenkumham Lingkup Kanwil Kemenkumham Sulsel, senin (22/11/18).

Sebanyak 80 Kantong darah berhasil di transfusikan oleh pegawai Kemenkumham, Namun yang ditargetkan oleh Dinas Kesehatan, sebanyak 100 Kantong darah untuk kegiatan ini, hal ini diakibatkan keterbatasan tempat, dan pada saat pemeriksaan kesehatan terdapat beberapa pegawai sedang mengkonsumsi obat, dan terdapat beberapa riwayat penyakit terdeteksi pada saat pemeriksaan tekanan darah, kadar hemoglobin, suhu tubuh, dan nadi.

Menurut dokter mengenai pasien, pendonor harus memiliki berat badan tidak kurang dari 45 kilogram dan sehat, baik jasmani maupun rohani, tidak mengkonsumsi obat-obatan. Selain itu, tekanan darah harus berada pada angka 100-170 (sistolik) dan 70-100 (diastolik). Kadar hemoglobin darah saat pemeriksaan harus berkisar antara 12,5g% – 17g%

Sementara itu, dokter juga menjelaskan bahwa pendonor diharuskan Istirahat cukup setelah melakukan transfusi darah.”Jangan mengangkat barang berat atau melakukan aktivitas berat dengan lengan.

Jika merasa lemas, pusing, atau mual setelah mendonorkan darah, hentikan segala hal yang sedang di lakukan dan duduk atau berbaring selama beberapa saat sampai pendonor  merasa lebih baik.

Selanjutnya untuk darah donor  terkumpul, akan dikirim ke laboratorium untuk diproses, dan dibagi sesuai kebutuhan, misalnya sel darah merah, plasma, platelet darah dan cryoprecipitaten. Darah donor kemudian siap untuk didistribusikan ke berbagai rumah sakit di Indonesia.
(Rizal Marzuki)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *