Nasional – Serombongan anak muda berbatik rapi datang ke Istana Merdeka, kemarin. Mereka adalah pengusaha-pengusaha muda pengurus HIPMI. Saya senang bahwa para pengusaha muda ini menginginkan partisipasi yang lebih banyak dalam pembangunan nasional yang dilakukan pemerintah.
Mereka juga menyampaikan keluhan-keluhan bahwa ada proyek-proyek besar di daerah tetapi pengusaha lokal tidak dilibatkan. Saya ingin tahu penyebabnya, tapi saya sangsi bahwa kendala tersebut terjadi karena kurangnya kemampuan para pengusaha muda itu.
Ini yang mau saya luruskan dengan Kementerian, baik BUMN, PUPR, dan Perhubungan agar memperbesar peredaran uang yang ada di daerah sehingga pembangunan betul-betul bermanfaat bagi semuanya.
Saya juga mengapresiasi kepedulian HIPMI dalam mengajak sejumlah pihak untuk terjun ke dunia usaha dengan kunjungan ke sekolah, kampus, dan bahkan pesantren. Ada HIPMI Goes to School, HIPMI Goes to Campus, nanti ada HIPMI Goes to Pesantren. Saya kira ini akan membuat anak-anak muda menyukai bidang kewirausahaan. Negara kita ini membutuhkan entrepreneur yang harusnya tiap tahun meningkat. Standar negara maju memiliki entrepreneur di atas 14 persen, kita masih 3,01 persen. (**)
