Wabup Morut Mediasi Masyarakat dan PT. Bumanik

Umum430 Dilihat


Portalindo.co.id, Morowali
Menyikapi tuntutan aksi Front Perjuangan Masyarakat Lingkar Tambang PT. Bumanik di wilayah Kecamatan Petasia Timur, Wakil Bupati Morowali Utara Moh. Asrar Abd Samad menggelar pertemuan guna memediasi permasalahan warga, pemerintah desa serta pihak perusahaan, Kamis, 19 April 2018 siang.

Pertemuan tersebut dilaksanakan di Ruang Wabup Morut dan dihadiri oleh perwakilan masyarakat lingkar tambang, PT. Bumanik, Kepala Desa Molores, Ketua BPD Desa Molores yang dipimpin langsung Wabup Morut Moh. Asrar Abd Samad.

Dalam sambutannya, Wabup Morowali Utara sempat mempertanyakan proses dan penggunaan dana kompensasi lahan Areal Penggunaan Lain (APL) oleh PT. Bumanik di Desa Molores. Dan menyarankan agar pihak perusahaan membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat setempat serta memprioritaskan tenaga kerja local yang ada diwilayah lingkar tambang.

“Hadirnya pihak investasi seharusnya dapat mensejahterakan masyarakat sekitar dengan cara memberdayakan masyarakat lingkar tambang. Kalau belum ada skil, berikan pendidikan dan pelatihan agar dapat bekerja di perusahaaan. Begitu juga soal pembebasan lahan masyarakat, agar pihak perusahaan di damping Pemerintah Desa menemui langsung pemilik lahan,” kata Wabup Asrar Abd Samad.

Sementara itu, perwakilan PT. Bumanik mengatakan permasalan lahan di Molores sudah disepakati pemberikan kompensiasi dana 1 miliar persatu desa melalui Kepala Desa. Sedangkan soal pencemaran, bila terjadi pelanggaran tentunya pemerintah daerah sudah memberikan sangsi. “Kami pemegang IUP turun berdasar regulasi pemerintah, bila kami menyalahi aturan pemerintahlah yang akan memberi sanksi kepada perusahaan,” terangnya.

Menanggapi rekrutmen karyawan local, pihak perusahaan membantah tudingan masyarakat lingkar tambang. Justru dari jumlah karyawan keseluruhan total 158 orang, kami mengambil tenaga kerja lokal sebanyak 110 orang.  “Perusahaan sebenarnya menginginkan tenaga kerja lokal akan tetapi harus melaui proses dikarenakan di dalam yg di butuhnya tenaga kerja yg memiliki kemampuan khusus,” ujarn Laode Ikhsan.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Desa (Kades) Molores, Lalu Suhardi menyebut dana 1 milyar sudah diterima di rekening desa dan di bagikan kepada masyarakat perkepala keluarga dan sebagian digunakan untuk kepentingan desa contohnya saja untuk fasilitas gereja, sekolah.

“Permasalahannya,  pihak perusahaan dan masyarakat selalu sosialisasi tetapi belum pernah ada titik temunya. Kami sebagai pemerintah desa selalu di tuntut, padahal kami sudah semaksimal mungkin untuk menyelesaikan permasalahan,” jelasnya.

Diakhir pertemuan, Wakil Bupati mengatakan dalam waktu dekat akan kembali turun lapangan untuk meninjau aktifitas perusahaan dan mengusut perizinan galian batuan atau galian C PT. Bumanik. “Saya koordinasikan ke Pemerintah Provinsi dan Pusat, bila mana galian C itu tidak sesuai prosedur hentikan kegiatan PT. Bumanik,” pungkasnya.(wardi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *