Terkait Cap Jempol Darah ,NASIB GURU HONORER BAGAIKAN ANAK TIRI

Umum466 Dilihat
.
Para Guru Honorer< menujukkan Jempol darah di atas kertas Putih
Portalindo.co.id – Bekasi _ Guru adalah salah satu peran serta untuk mencerdaskan anak bangsa, namun di balik semua itu nasib guru honorer di wilayah Kabupaten Bekasi belum mendapat kesejahteraan yang layak, karena nasib guru honorer yang diduga bagaikan anak Tiri telah melakukan tanda tangan cap jempol darah sebagai bentuk Solidaritas sebagai tenaga Pendidik SD dan SMP dari berbagai Kecamatan di wilayah Kabupaten Bekasi yang bergabung dalam wadah Front Perjuangan Honorer Indonesia ( FPHI ), atas ke kecewaan  kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi, telah melakukan tanda tangan cap jempol darah diatas kertas putih. 
Rahmatullah mengatakan, bahwa dalam Solidaritas yang dilakukan para guru honorer  menandatangani cap jempol darah bertujuan untuk memperjuangkan nasib para guru honorer, agar segera mendapatkan Surat Keputusan ( SK ) dari Bupati Bekasi dr.Hj.Neneng Hasanah Yasin sebagai tenaga kerja Kontrak atau Guru Honorer serta mendapatkan Upah yang layak dari dana APBD Kabupaten Bekasi atau setara dengan Upah Minimal Kabupaten (UMK) Bekasi tahun 2017, minimal per-bulan Rp,3.000.000.”ujar Rahmatullah.
Para Guru Honorer
Rahmatullah menjelaskan,  bahwa guru honorer melakukan penggalangan Solidaritas tanda tangan cap jempol darah yang dilakukan oleh kawan – kawan para pendidik honorer di Kabupaten Bekasi terpaksa mereka lakukan, karena selama ini pihak Eksekutif dan Legislatif di Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi tidak pernah merespon secara positif jeritan batin nasib para guru honorer yang diduga bagikan anak tiri.”ujarnya.
Masih kata Rahmatullah, bahwa seluruh guru honorer
telah melakukan tanda tangan cap jempol darah yang sudah terkumpul diatas kertas putih sebanyak 365 orang guru honorer di Kabupaten Bekasi, dalam waktu dekat akan bersama-sama  menyerahkan kepada Badan Kepegawaian Daerah ( BKD ) Kabupaten Bekasi, agar tuntutan guru honorer Kabupaten Bekasi segera di kabulkan,”kata Rahmatullah.
Faisal sebagai Koordinator aksi guru Honorer mengatakan, bahwa adanya penggalangan tanda tangan cap jempol darah dalam Solidaritas wadah Front Perjuangan Honorer Indonesia ( FPHI ) di wilayah Kecamatan Setu, menjelaskan jika ditotal seluruh guru honorer di Kabupaten Bekasi kurang lebih jumlahnya berkisar 12.000  sampai 13.000 orang.”ujar Faisal.
Fasial menjelaskan, bahwa Solidaritas para guru honorer melakukan tanda tangan cap jempol darah, sejak hari Senin sampai Rabu yang di lakukan dalam wadah Front Perjuangan Honorer Indonesia ( FPHI ) di Kecamatan Setu bertujuan, agar para nasib guru Honorer dapat di Perhatikan oleh Bupati Bekasi dan Badan Kepegawaian Daerah ( BKD ) Kabupaten Bekasi.” pungkasnya.
Disisi lain salah satu guru honorer berinisial IW di wilayah Tambun Selatan saat di temui Wartawan mengatakan, bahwa  guru honorer melakukan tanda tangan cap jempol darah bertujuan adalah demi untuk mencerdaskan anak bangsa maka kami rela darah kami di goreskan di atas kertas putih demi titik darah penghabisan.”ujarnya
Guru honorer berinisial IW menegaskan, dengan tanda tangan cap jempol darah kami rela darah dan nafas kami korbankan demi untuk mencerdaskan anak bangsa, namun Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi tidak melihat nasip yang kami alami selama ini mengabdi untuk bangsa demi mencerdaskan anak bangsa.” tegasnya
Dengan adanya Solidaritas para guru honorer melakukan penggalangan tanda tangan cap jempol darah, agar Bupati Bekasi dr.Hj.Neneng Hasanah Yasin dan Badan Kepegawaian Daerah ( BKD ) dapat melihat penderitaan nasip guru honorer yang selama ini diduga bagaikan anak tiri.*
( Irma Wulan )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *