Portalindo.co.id, Bandung, Pendidikan merupakan pilar utama dalam membentuk sumber daya manusia Prajurit Angkatan Darat agar memiliki kualitas yang memenuhi kriteria prajurit profesional. Pendidikan sangat menentukan dalam membentuk dan mengembangkan kualitas sumber daya Prajurit yang memiliki sikap perilaku, ilmu pengetahuan dan keterampilan serta jasmani yang samapta atau lebih dikenal dengan Tri Pola Dasar Prajurit.
Saat ini di lingkungan TNI AD telah diberlakukan sistem operasional pendidikan yang baru khususnya untuk pendidikan Perwira Lanjutan mulai dari Diklapa I dan Diklapa II. Untuk Diklapa I sistem pendidikan sudah berjalan pada tanggal 7 Mei 2019 yang dibuka langsung Dankodiklatad Letjen TNI A.M Putranto, S.Sos. Sedangkan untuk Diklapa II hari ini (Rabu/8/05/2019) bertempat di Gedung Ganesha Makodiklatad, baru saja dilaksanakan UT II Revisi kurikulum Diklapa II cab Arhanud, Kavaleri, Zeni, Bekang dan Kesehatan TA. 2019.
Menurut Pabandya Kurdik Pa Sdirdik Kodiklatad Letkol Kav Salim Kurniawan D, S.H., S.E sesuai kebijaksanaan Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa, bahwa pendidikan di TNI AD harus dilaksanakan secara efektif dan efisien, selain itu juga setiap prajurit harus mendapat kesempatan yang sama dalam menempuh Pendidikan di TNI AD.
Beliau mengungkapkan, dengan sistem pendidikan yang baru ini yaitu Sistem out campus yang dilakukan dengan cara koresponden menggunakan internet memakai metode e-learning, dan kegiatan in campus dengan sistem tatap muka langsung di masing-masing pusat pendidikan kecabangan, hal ini dapat mengefektifkan waktu kerja dari para Siswa. Karena Perwira Siswa tetap dituntut untuk tetap mengerjakan tugas pokoknya di masing-masing kesatuan. Dengan diberlakukannya sistem baru ini diharapkan setiap prajurit mendapatkan kesempatan dan kemampuan yang sama untuk meningkatkan kemampuan Militer, tuturnya.
Tentunya dengan sistem ini akan ada kendala dan hambatan bagi setiap Prajurit Siswa, namun jika dilihat dari sisi psikologisnya semua kembali lagi setiap orang pasti memiliki potensi, dan sepanjang didukung dengan motivasi dan semangat kerja yang positif akan membuat produktivitas kerja meningkat, karena pekerjaan tidak lagi dianggap sebagai beban, tetapi sebagai pengalaman positif yang membantu mengaktualisasi diri mereka.
(Penerangan Kodiklatad)