Simpang siur “Biaya” Proyek Operasi Nasional Agraria (Prona) Desa Simo Kab. Boyolali.

Umum278 Dilihat

Portalindo.co.id – Boyolali –

Warga Desa Simo Kec.  Simo Kab.  Boyolali resah terhadap pengurusan sertifikasi lahan dalam program pendaftaran tanah sistematis lengkap ( PTSL)  atau Prona. 
Hal ini lantaran warga yang mendaftar dalam program tersebut (prona)   tidak diberikan bukti kuitansi sebagai bukti telah membayar admnisitrasi pengurus prona tersebut. 
Informasi yang diperoleh dari beberapa warga desa Simo yang mencurigai adanya pungutan liar dalam pelaksaan proyek Prona ini,  berdasarkan pengakuan warga saat ditemui hari jumat (7/12) dirumahnya yang tidak mau disebutkan namanya  mengaku membayar sebesar Rp. 550.000 untuk pengurusan satu bidang sertifikat, karena dia ingin mengurus hak kepemilikan sepetak sawah dan pekarangan. 
“jadinya saya membayar Ro. 1,1jt” ujar warga inisial LU (55) yang tidak mau disebutkan identitasnya saat saat kami temui. 
Lanjutnya ” ini saja uang pembayaran saya minta dikirimi oleh anak” dari surabaya, dan suruh minta kuitansi ke panitia oleh anaknya sebagai bukti telah melakukan pembayaran adminitrasi takutnya nanti kalau sertifikat tidk jadi kan saya yang rugi mas.
Tadi rencananya mau saya bayar kalau sertifikat sudah jadi,  tapi panitia (prona)  mengatakan pembayaran administrasi paling lambat hari ini (7/12), ya mau tidak mau saya bayar ke panitia meski tidak diberikan bukti kuitansinya imbuhnya. 
Panitia program Prona adalah syamsudin membenarkan bahwa pihak panitia tidak mengeluarkan ( memberikan) kwitansi pembayaran administrasi saat ditemui dikediamanya Dusun kwitang Desa Simo. 
Memang kami tidak keluarkan kuitansi tersebut sesuai dengan hasil musyawarah pembentukan panitia jelasnya. 
Tidak benar kalau pendaftar program Prona  kita tarik Rp. 550.000, yang benar sesuai juklak adalah Rp. 150.000 , itupun nanti kita kasih rincianya untuk pembelian patok,  materai dan operasional lainya.
Untuk proses tahapan program prona sudah 90% , data pemohon berikat syarat syarat lainya dari pemohon sekitar 380 bidang  ( serifikat) uda kami limpahkan ke BPN Boyolali,  dan sekarang tinggal menunggu hasilnya (jadi)  kata syamsudin pungkasnya.
(Arwani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *