PT.MRT Jakarta Dan Ikatan Abang None Jakarta Sepakati Nota Kesepahaman Terkait Promosi Dan Edukasi Tentang MRT Jakarta

Umum324 Dilihat

Portalindo.co.id, Jakarta-  PT. MRT Jakarta dan Ikatan Abang None Jakarta (IANTA) menandatangani Nota Kesepahaman terkait promosi dan edukasi tentang MRT Jakarta, di kantor pusat Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Jumat Sore (19/10/2018).
Penandatanganan dilakukan langsung oleh Direktur Utama PT. MRT Jakarta, William Sabandar, dan Ketua IANTA, Ronni Ardhianto. Nota Kesepahaman ini bertujuan untuk menyinergikan pemahaman dan sumber daya yang dimiliki antara PT.MRT Jakarta dengan

Ikatan Abang None Jakarta dalam hal promosi dan edukasi penggunaan MRT Jakarta melalui sosialisasi secara jelas, menarik, dan akurat.

“Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini akan mencakup kerja sama dalam aspek promosi, penelitian, dokumentasi, pelaporan, pelatihan, sosialisasi, fasilitasi serta pertukaran data dan informasi,” kata William.

“Semuakegiatanyangakandilaksanakan dalam rangka untuk memperkenalkan, menarik minat masyarakat, serta memberikan edukasi kepada masyarakat terkait membangun budaya tertib, disiplin, sopan santun, dan menjaga kebersihan ketika menggunakan MRT Jakarta sebagai moda transportasi sehari-hari,” imbuh william.
Nota Kesepahaman ini berlaku sampai dengan dibuatnya Perjanjian Kerja Sama.
“IANTA memiliki visi menjadikan Abang None Jakarta sebagai inspirasi bagi pemuda Jakarta. 
Visi ini yang menjadi dasar kolaborasi dengan MRT Jakarta yang mengusung konsep ubah Jakarta.
IANTA siap dan merasa perlu mendukung MRT Jakarta dalam memberikan edukasi, serta

mengajak masyarakat Jakarta mengadopsi kebiasaan baru yang baik dan menjadikan  MRT
sebagai fasilitas dan moda transportasi unggulan yang dapat menjadi opsi dari solusi persoalan
kemacetan lalu lintas Jakarta saat ini.”, ungkap Ronni.

“Hadirnya MRT Jakarta adalah terobosan baru bagi transportasi publik di kota ini. Tidak hanya akan meningkatkan mobilitas, MRT Jakarta juga akan memberikan manfaat tambahan, seperti perbaikan kualitas udara dan salah satu solusi mengatasi kemacetan, dengan adanya perubahan
gaya hidup masyarakat Jabodetabek yang beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi publik,” pungkas William. (fri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *