OWR dan Deklarasi Semeton Jokowi

Umum627 Dilihat

Portalindo.co.id JAKARTA – Komunitas Semeton Jokowi selain mendeklarasikan  SemetonJokowi juga mengadakan OWR yaitu obrolan warung rakyat yang merupakan sebuah diskusi santai tapi serius dengan tema : “Kerja Presiden Jokowi dan penguatan kebangsaan” yang membahas berbagai keberhasilan kerja-kerja jokowi di segala lini serta komitmen Jokowi menjaga kebangsaan Indonesia” 
Kegiatan OWR ini akan dihadiri beberapa eksponen yaitu tokoh masyarakat dan kalangan generasi muda serta insan media. Kordinator Semeton Jokowi Alit Suarsawan menjelaskan kegiatan deklarasi semetonjokowi ini akan diadakan di Warung Upih, Kuta Bali 25 Mei 2018 .
Lanjut Alit, perhelatan Pemilihan Presiden (Pilpres) Republik Indonesia akan dilaksanakan tahun depan, namun hiruk pikuknya telah dimulai beberapa bulan ini. Kondisi ini adalah biasa dalam sebuah negara demokrasi, namun terdapat kekhawatiran serta kecemasan atas utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945 jika isu-isu SARA dan Ujaran Kebencian yang digunakan dalam propaganda kampanye terutama terhadap penistaan simbul-simbul negara termasuk penghinaan terhadap presiden terus digunakan untuk kepentingan politik jangka pendek. 
Untuk itu Obrolan Warung Rakyat (OWR) yaitu obrolan santai tapi serius dimaksudkan untuk membuka ruang dialog dengan mendasarkan pada

wawasan kebangsaan dan mengacu pada fakta serta menghindari hoax guna membahas hasil kerja-kerja Presiden Jokowi, dan pencapaian pembangunan Nawa Cita serta penguatan kebangsaan yang dilanjutkan dengan deklarasi #semetonjokowi sebagai bentuk dukungan kepada Jokowi untuk memimpin Indonesia 2 periode, ujar Alit Suarsawan, di Bali (24/05/2018)

Sementara itu, pengamat media sosial Iwan Dharmawan saat dihubungi menjelaskan, bahwa media sosial saat ini adalah yang paling banyak digunakan oleh tim sukses pada kontestasi politik. Diperlukan literasi dan pengawasan yang ketat agar kampanye dimedia sosial terhindar dari kampanye hitam yang menggunakan berita hoax bahkan cenderung mengarah pada ujaran kebencian apalagi dengan kemasan isu-isu sensitif seperti SARA. 
Iwan menambahkan, berbagai konten yang dikeluarkan oleh tim sukses hendaknya memanfaatkan media sosial untuk mempublikasikan rencana program-program kerjanya serta hal-hal lain sebagai sebuah hasil capaian yang positip di mata masyarakat. 
“Saya memperhatikan Ada beberapa hal yang membuat perbincangan masyarakat khususnya di media sosial akhir-akhir ini menjadi terfokus pada persoalan siapa pemimpin negara nantinya pada Pilpres 2019. Salah satunya adalah perbincangan tentang figur Presiden Joko Widodo yang kembali turut dalam Pilpres 2019 ini, dengan komposisi partai politik pendukungnya yang masih dinamis dan berbagai manuver kekutan politik lainnya yang juga akan mengusung calon Presidennya. Namun yang tidak bisa diabaikan juga adalah perkembangan politik regional maupun internasional dalam berbagai isu yang berimbas secara positip maupun negatif pada karakter, figur dan sosok kandidat yang muncul, yang dengan serta merta menimbulkan kontroversi dan mengubah kencendrungan politik rakyat Indonesia dari waktu ke waktu, hal inilah yang menjadi perdebatan antar pendukung masing-masing, yang tak jarang dibumbui dengan hal-hal tidak fakta alias hoax dan ujaran kebencian,” jelas Iwan.
Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *