Menperin Airlangga Hartarto:Luas Kawasan Industri Di indonesia Tumbuh Pesat

Umum903 Dilihat


Airlangga Hartarto. Foto: Humas Kemperin.(Portalindo.co.id)

Jakarta, Portalindo.co.id – Jumlah kawasan industri (KI) di Indonesia tumbuh pesat, baik dari jumlah dan luasnya. Pada 2014, terdapat 74 KI dengan luas mencapai 36,3 ribu hektare (ha), sedangkan pada 2017 naik menjadi sebanyak 87 dengan luas 59,7 ribu ha.

“Porsi luas KI di luar Jawa juga naik, dari 28,01% pada 2014 menjadi 42,42% tahun lalu,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, belum lama ini.

Menperin menegaskan, di Sumatera, terdapat 21 kawasan industri, Sulawesi empat kawasan industri, dan Kalimantan lima. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pengembangan KI, terutama di luar Jawa. Upaya strategis ini salah satunya mengakselerasi pemerataan pembangunan nasional.

“Karena ketersediaan lahan di luar Jawa masih relatif luas, maka peningkatan persentase luas kawasan industri di luar Jawa lebih tinggi dibanding di Jawa,” jelas dia.

Airlangga juga menyampaikan, selama ini Kemenperin telah memfasilitasi pembangunan KI yang terintegrasi dengan fasilitas-fasilitas penunjang guna memudahkan para investor dalam mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Aktivitas industri memberikan efek positif yang luas, seperti peningkatan pada nilai tambah bahan baku, penyerapan tenaga kerja, dan penerimaan devisa.

“Pembangunan kawasan industri juga merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi ketimpangan ekonomi dalam negeri serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” tegas dia.

Airlangga menyebutkan, tahun ini, nilai investasi yang bisa ditarik dari 13 KI baru ditargetkan Rp 250,7 triliun. Ke-13 KI tersebut adalah Morowali, Sulawesi Tengah, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Sumatera Utara, Bantaeng, Sulawesi Selatan, JIIPE Gresik, Jawa Timur, Kendal, Jawa Tengah, dan Wilmar Serang, Banten.

Selanjutnya, Dumai, Riau, Konawe, Sulawesi Tenggara, KI/KEK Palu, Sulawesi Tengah, Bitung, Sulawesi Utara, Ketapang, Kalimantan Barat, KI/KEK Lhokseumawe, Aceh, dan Tanjung Buton, Riau.

“Pemerintah telah memberikan kemudahan berinvestasi di dalam kawasan industri, antara lain melalui pemberian insentif fiskal dan nonfiskal serta pembentukan satgas untuk penyediaan gas, listrik, air, SDM, lahan, tata ruang, dan lainlain,” jelas dia.

Dia meyakini , dengan terkoneksinya berbagai kawasan industri baik yang ada di Jawa maupun luar Jawa akan memacu pertumbuhan perekonomian nasional. “Kalau semua kawasan industri tersambung, maka ekonomi kita akan kuat,” tegas dia. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *