Kunci Akhiri Rusuh Di Mako Brimob,Aman Abdulrahman Disebut

Umum296 Dilihat

Aman Abdurrahman disebut sebagai kunci untuk menyelesaikan kerusuhan disertai penyanderaan di Rutan Mako Brimob oleh napi terorisme. (Portalindo.co.id)

Portalindo.co.id,
Jakarta — Eks narapidana terorisme Sofyan Tsauri menyatakan Oman Rachman alias Aman Abudrrahman merupakan kunci untuk mengakhiri penyanderaan seorang polisi oleh napi terorisme di Rutan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat. Para napi terorisme yang disebut berasal dari kelompok JAD ini meminta dipertemukan dengan Aman.

Dalam negosiasi yang kini masih berjalan, kata Sofyan, polisi bisa menggunakan Aman untuk menyelesaikan persialan. Aman dianggap bisa memberi perintah kepada anak buahnya, mengingat mereka bisa bertempur sampai mati karena mereka sudah dibaiat siap mati.

“Saya rasa kepolisian bisa memakai Aman Abdurrahaman untuk menyelesaikan masalah ini. Karena ada instruksi, perintah dari Aman, apakah mereka akan bertempur mati-matian, karena sudah berbaiat mati, mereka siap mati semua dengan senjata seadanya,” ujar Sofyan saat dihubungi Media, Rabu (9/5).

Menurut informasi yang didapat Sofyan, kelompok napi teroris menguasai sekitar 30 pucuk senjata api dengan 300 amunisi. Dengan perbekalan senjata itu, para napi punya modal untuk melakukan perlawanan sampai mati.

“Maka itu mereka ingin meminta kepada Aman apa ini dilanjutkan sampai mati atau ada negosiasi-negosiasi ulang,” ucap dia.

Atas dasar itu, Sofyan melihat, polisi harus menggunakan Aman sebagai bagian negosiasi ini. Polisi bisa meminta Aman untuk memerintahkan kepada anak buahnya menyerahkan seluruh senjata dan amunisi serta sandera.

“Polri kalau mau menggunakan soft approach, mau tidak mau harus menggunakan Aman Abdurrahman untuk dia memerintahkan anak buah menyerahkan senjatanya,” kata Sofyan.

Kerusuhan di Mako Brimob terjadi Selasa (8/5) malam. Polisi langsung melakukan sterilisasi di Jalan Komjen Pol M Jasin, Kelapa Dua, Depok untuk mengamankan keadaan. Lima anggota polisi dan satu napi tewas akibat kerusuhan itu. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *