Portalindo.co.id 24/5/18-Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Daerah (PUPRD) Kabupaten Morowali Utara (Morut) Drs. Irwan Agustinus Ibon jarang berkantor, secara spontanitas sebanyak puluhan kontraktor di Morut mengamuk sejak pukul 11:00 wita hingga 12:20 wita, pada Senin, 14 Mei 2018.
Akibatnya, kaca dan pintu Kantor Dinas PUPRD Morut rusak. Para kontraktor meminta Kadis PUPRD Morut untuk dihadirkan guna menjelaskan persoalan proyek yang dinilai tidak berkeadilan dan cenderung pilih kasih.
Berdasarkan pengakuan sejumlah kontraktor di Dinas PUPRD Morut, mereka kesal dengan ulah sang Kadis PUPRD Morut. Meski sudah berkali-kali hendak ditemui, namun susah didapati.
Bahkan, diduga Kadis PUPRD Morut bersama salah seorang staf bernama Ronal menyelesaikan pekerjaan berupa pembuatan surat perintah kerja (SPK) diluar Kantor.
“Selain itu, alasan kami karena yang mendapatkan proyek hanya orang tertentu saja, meskipun hanya meminjam perusahaan. Sedangkan kami, yang mempunyai perusahaan, justru tidak mendapatkan proyek. Ada apa?,”
Sehingga, tambah sejumlah perwakilan kontraktor, kami meminta agar segera di koordinasikan aspirasi yang kami sampaikan dan mohon segera ditentukan waktunya. Kalau tidak, kami tidak akan berhenti melakukan aksi ini sampai ada penjelasan dari Kadis PUPRD Morut.
Emosi para kontraktor meredah setelah adanya mediasi yang dilakukan Kapolsek Petasia Iptu Masiara bersama Danramil Petasia Kapt. Inf. Hamza yang menghimbau agar penyelesaian masalah secara baik tanpa melakukan tindakan melawan hukum yang dapat berakibat fatal bagi pelakunya.
Sementara itu, menanggapi aspirasi para Kontraktor, Sekretaris Dinas PUPRD Morut Gersom Tandi berjanji bahwa pihaknya akan berusaha untuk mempertemukan para kontraktor dengan Kadis PUPRD morut yang notabene pimpunannya.
“Tapi sementara ini, beliau tidak berada di tempat. Nanti kami akan mencoba untuk menghubungi beliau agar dapat menyampaikan apa saja tuntutan para kontraktor,” tandas Gersom Tandi.
Saat wartawan media ini mencoba menghubungi Kadis PUPRD Morut, melalui empat nomor hp miliknya tidak berhasil dihubingi. (Wardi)
