Jumlah Pasien yang keracunan Makanan di bogor Bertambah

Umum896 Dilihat


Portalindo.co.id – Warga di Tanah Baru, Kota Bogor.mengalami keracunan massal 
kata Kepala Puskesmas Bogor Utara, dr Oki Kurniawan, mengatakan karena keracunan itu berasal dari  sumber yang sama, untuk mengantisipasi kejadian serupa dihimbau untuk tidak mengonsumsi makanan yang tidak terjamin  pembuatannya.”Ujar Dr.Oki ,minggu,(27/5/2018).
Petugas kesehatan dan kader di Puskesmas Bogor Utara telah disampaikan agar disosialisasikan kepada masyarakat di wilayah Tanah Baru dan sekitarnya.
“Semua yang menderita mual, muntah, diare itu mengakui makan tutut, bahkan hanya dengan mencicipi kuahnya saja jadi daire,” kata Oki seperti dikutip Aak media.
Jumlah pasien keracunan Hingga Minggu pagi bertambah jadi 86 orang. Mereka yang keracunan adalah warga dalam satu RW dari tiga RT berbeda yakni RW 07, RT 01, RT 02 dan RT 05. Warga yang mengalami mual, muntah, diare, dan deman tinggi sudah dirawat sejak Jumat malam lalu di puskesmas dan rumah sakit.
86 warga di Kampung Sawah, Kelurahan Tanah Baru sedang dianalisis Penyebab pasti keracunan
di Laboratorium Labkesda Kota Bogor dan Labkesda Provinsi Jawa Barat.
Pembuat masakan tersebut,Tutut  telah diamankan Pihak kepolisian berikut bahan makanan yang tersimpan di rumahnya yayah Warga RT.04/RW.0. hampir mencapai satu karung.
bisa jadi menurut Oki masakan tutut diolah tidak secara higienis, atau sumber air yang digunakan untuk memasak kurang bagus sehingga menyebabkan keracunan.semua sedang ditelusuri, sampel sudah diambil, sisa tutut yang ada, memeriksa air sumur, serta bumbu masakannya,” kata Oki.
Masakan tutut Menurut warga salah satu hidangan yang paling diminati setiap bulan Ramadan, Ini terlihat maraknya pedagang tutut di pasar-pasar dan penjual takjil musiman dengan aneka rasa.
“Bulan Ramadan gini tutut paling banyak dicari, dijadikan cemilan setelah berbuka, makanya banyak pedagang tutut bermunculan,” kata Sumarni, kader Posyandu RT 04/RW 07 Kelurahan Tanah Baru.
Sumarni mengatakan, di wilayahnya ada dua warganya yang menjual Tutut, salah satunya Bu Yayah. Tetapi tutut yang dikonsumsi warga hingga menyebabkan keracunan bersumber dari warung Mang Juju yang dibuat oleh Bu Yayah.
“Anak saya ikut makan, tapi tidak dari tutut buatan Bu Yayah, pedagang satunya lagi, aman-aman saja, enggak kenapa-napa,” kata Sumarni.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *