Jokowi Berkunjung Ke Posko Pengungsian Korban Tsunami Di Banteng

Umum490 Dilihat


PORTALINDO.CO.ID, BANTEN – Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, tsunami Selat Sunda yang menerjang Banten dan Lampung di luar dugaan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan

Geofisika (BMKG). Mengingat, umumnya sebelum tsunami menerjang, akan diawali dengan gempa terlebih dahulu.

“Ini betul-betul di luar perkiraan dari BMKG, karena sebelumnya biasanya itu ada gempa terlebih dahulu sehingga memang kita melihat kesiapan masyarakat,

kesiapan yang baru berliburan, baik di Pantai Carita, Pantai Labuan, di Tanjung Lesung, di Sumur dan tidak memiliki untuk kesiapan untuk menghindar,” katanya.

Hal itu disampaikan Jokowi usai mendatangi posko pengungsian, di Banten, Senin (24/12/2018). “Ada sejumlah pengungsi keluhkan pekerjaan.

Nanti dari BNPB untuk terkena bencana bantu, dan yang meninggal dunia Kemensos akan menyampaikan santunan secepat-cepatnya. Saya tadi sudah sampaikan ke Pak Mensos,” ujarnya.

Dia juga mengapresiasi respons cepat dari personel TNI dan Polri dalam memberikan bantuan kepada para korban.

“Saya melihat evakuasi sudah dilakukan secara cepat oleh TNI dan Polri dibantu Pemda dan kecepatan-

kecepatan evakuasi di lapangan ini patut kita apresiasi. Sangat saya hargai, juga cepat apa yang harus dilakukan,” ujarnya.

Jokowi telah meninjau kerusakan fasilitas pariwisata, seperti penginapan di Hotel Mutiara Carita. Terdapat

beberapa bangunan “cottage” hancur dan turap penahan gelombang di bibir pantai pun rusak diterjang gelombang tsunami.

Sejumlah daerah yang terdampak gelombang tsunami berada di Banten dan Lampung Selatan.

Gelombang tinggi dan tsunami melanda kawasan sekitar Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) malam,

menimbulkan korban jiwa dan kerusakan di sebagian daerah Banten dan Lampung.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Senin pukul 07.00 WIB musibah

tersebut mengakibatkan 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang mengalami luka-luka, 57 orang hilang

dan 11.687 orang mengungsi yang tersebar di lima kabupaten yakni Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran.

Ribuan personel gabungan TNI, Polri, BNPB, Basarnas, sejumlah kementerian lembaga, relawan dan masyarakat saat ini masih berusaha mengevakuasi dan mencari para korban.(Alexander)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *