PORTALINDO.CO.ID
Diantara hikmah peristiwa Isra Miraj yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW adalah diterimanya secara langsung perintah shalat lima waktu dari Allah SWT untuk disampaikan kepada umatnya. Perintah shalat merupakan ibadah yang sangat penting, melaui pengamalan shalat seorang hamba dapat mencapai derajat yang terpuji di hadapan Allah SWT. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Bupati Tasikmalaya melalui kata sambutan yang dibacakan oleh Staf Ahli Bupati Tasikmalaya Bidang Pemerintahan dan Hukum Drs.Roni Syahroni MM., pada acara Peringatan Isra Miraj Tingkat Kabupaten Tasikmalaya yang berlangsung di Masjid Agung Baiturrohman Kabupaten Tasikmalaya, Singaparna.
Kegiatan tersebut di isi dengan tabligh akbar dengan penceramah K.H Jeje Abdul Aziz dihadiri oleh para kepala SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tasikmalaya, dan para warga pengajian Masjid Baiturrohman.
Roni mengatakan, Peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW sarat dengan berbagai peristiwa simbolis. Berbagai bentuk pengalaman yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW selama perjalanan Isra Miraj itu dimaksudkan dan diperlihatkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW agar beliau mampu memahami sebagian dari tanda-tanda kekuasaannya dan kebesarannya, pengalaman tersebut kemudian disampaikan kepada umatnya agar direnungkan dan dipetik hikmahnya, sehingga umatnya mampu meraih martabat lebih tinggi di sisi Allah SWT.
Roni berharap, melalui peringatan Isra Miraj kaum muslimin dan muslimat dapat bersama-sama memantapkan pelaksanaan shalat. “Peningkatan kualitas shalat perlu dipelihara, sehingga setiap muslim dapat merasakan shalat sebagai kebutuhan yang harus dipenuhi, bukan sebatas kewajiban yang senantiasa ditunaikan, “ujarnya.
Roni menambahkan, diantara pesan moral yang terkandung dalam pelaksanaan shalat adalah terciptanya secara nyata sebuah bentuk masyarakat yang penuh dengan nilai kebersamaan, kesatuan, keadilan, kejujuran, kesantunan, kasih sayang, dan persaudaraan. “Jika shalat dilaksanakan dengan khusuk dan benar, maka akan mengantarkan kita pada keteraturan, ketertiban, kedisiplinan,dan istikomah dalam menjalankan proses kehidupan sehari-hari. Sebab dalam shalat terdapat prinsip keteraturan dan ketepatan dalam dimensi waktu maupaun cara geraknya. Ibadah shalat juga mengandung makna kebersamaan, dan jamaah wajib mentaati, mematuhi, pimpinannya. (UJANG/MURSIN)