PORTALINDO.CO.ID,
MAKASSAR – Proyek Kereta Api Jokowi-SYl menyisakan masalah bahkan diduga mangkrak.
Hal tersebut lantaran, Penjabat Gubernur Sulsel, Soni Sumarsono sendiri mengaku tak mendapat laporan, bahkan kesulitan mendapatkan informasi terkait pengerjaan Kereta Api trans Sulawesi di Kabupaten Barru.
Tidak adanya komunikasi yang baik antara Satker Kereta Api pusat dengan dinas terkait di Provinsi Sulawesi Selatan menjadi kendala utamanya.
“Pengamatan saya selama ini, sinergitas antara Kementerian Perhubungan Pusat dengan Pemda melalui Dishub masih kurang, buktinya saya tidak tahu perkembangan kereta api disana. Saya hampir pastikan koordinasi tidak bagus,”kata Soni, Jumat (11/05/2018).
Mega proyek yang diinisiasi oleh Syahrul Yasin Limpo disebut terdapat banyak masalah, namun dirinya tidak pernah mendapatkan laporan terkait masalah yang dihadapi. Salah satunya masalah pembebasan lahan.
“Belum ada laporan, berarti ada kesulitan. Kereta Api tidak melaporkan sampai saat ini, belum melaporkan langkah apa untuk menyelesaikan masalah lahan,”ujarnya.
Hal ini kemudian menjadi dasar tidak adanya pekerjaan lanjutan proyek Kereta Api ini.
Seperti diketahui, mega proyek kereta api ini disupport APBN senilai Rp2 Triliun dan telah dikerjakan selama empat tahun dan hingga kini, jalur yang telah dikerjakan masih sepanjang 40 kilometer.
Dan beberapa waktu yang lalu, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menyebutkan bahwa saat ini sudah ada 16 investor asing yang mulai melirik mega proyek inisiasi Syahrul Yasin Limpo (SYL) tersebut.
“Kita sedang melakukan lelang KPBU. Jadi lelang KPBU ini memungkinkan operator dan investor asing untuk kerja sama,”ujar Budi saat ditemui di kampus Unhas, Kamis, (19/04/2018) lalu. (Umar)