Sulawesi Tenggara, Portalindo.co.id – Demonstrasi yang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Kendari di Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) nyaris bentrok dengan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sulawesi Tenggara.
Bentrok nyaris terjadi karena masa aksi dilarang masuk ke halaman kantor Gubernur oleh Pol PP yang berjaga.
Kordinator masa aksi, Zulzaman mengungkapkan, kedatangan mereka di kantor Gubernur Sultra menuntut Kepada Pejabat (Pj) Gubernur Sultra Teguh Setyabudi untuk menghentikan berbagai kebijakan. Diantaranya adalah mutasi jabatan di lingkup pemerintah Provinsi Sultra, membubarkan panitia Seleksi Sekretaris Daerah Provinsi Sultra, serta menolak lelang pembentukan mitra wilayah pertambangan dan membubarkan tim 9.
Menurut Zulzaman, fungsi PJ Gubernur Sultra saat ini hanya dua hal pokok yang harus dikerjakan.
“Fungsi PJ itu mensukseskan Pilkada dan menjalankan roda pemerintahan di Sultra , PJ tidak berhak melakukan mutasi dan yang lainnya, ” ungkap Zulzaman.
Sementara itu, salah seorang orator, Jabar M Top menegaskan bahwa aspirasi ini harus didengar langsung oleh Pj Gubernur.
Sitiuasi aksi yang memanas mulai mereda saat kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sultra, Nur Endang turun menemui masa aksi dan berjanji untuk segera mempertemukan masa aksi dengan PJ Gubernur di lain kesempatan.(Umar)
