Adanya Usulan Debat Capres-Cawapres Di Kampus,TKN Jokowi-Ma’ruf Bilang Begini

Umum281 Dilihat


Portalindo.co.id, Jakarta – Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja, Abdul Kadir Karding menyambut baik usulan dari Koordinator Juru Bicara Pasangan Prabowo-Sandiaga agar debat calon presiden dan wakil presiden digelar di kampus. Menurut Karding, ia juga sependapat dalam debat itu terdapat sesi dialog untuk membedah visi misi pasangan calon.

“Kami sangat setuju, kalau perlu visi misi calon itu dibedah di sana masing-masing sektor bergilir dari kampus satu ke kampus lain,” ujar Karding kepada wartawan, Ahad (21/10).

Karding mengatakan, ketimbang debat yang selama ini sifatnya normatif, ia cenderung menyetujui jika dalam debat terdapat dialog antara akademisi dan mahasiswa. Dengan begitu, kata Politikus PKB itu, arah debat sifatnya lebih substansial.

“Debat-debat substansial, kami ingin karena prinsip kampanye itu kan jejak rekam, program, prestasi, dan visi-misi ke depan, harapan ke depan apa yang ingin dilakukan, jadi akan bagus kalau diperkaya dengan ide-ide atau disanggah oleh ide-ide kalangan profesor, kalangan mahasiswa dan para dosen,” kata Karding.

Namun demikian, Ketua DPP PKB itu menilai aturan yang ada saat ini tidak memungkinkan debat yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) digelar di kampus. Oleh karenanya, ia menilai perlu ada perubahan lebih lanjut aturan tersebut. “Tentu kita harus mengikuti aturan hari ini karena di KPU dilarang itu, yang saya bilang perlu ada diskusi lebih lanjut, perlu ada perubahan di UU kita agar itu dibolehkan,” kata Karding.

Namun jika debat resmi capres-cawapres tidak bisa dilakukan di kampus,  tidak masalah jika debat di Kampus dilakukan oleh tim kampanye masing-masing calon. Yang penting kata Karding, mendorong agar kampus tidak alergi dengan politik lantaran kampus adalah institusi yang memproduksi gagasan ide-ide dan idealisme. “Kemudian menjadi relevan atau sangat baik utk ditempati debat. Bahkan, tidak hanya debat paslon bahkan debat tim kampanye masing masing boleh berdebat dalam melibatkan semua unsur civitas akademika. Itu sangat baik dan kami sepakat,” kata Karding.

Sebelumnya, usulan itu diungkapkan oleh Korodinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Koalisi Indonesia Adil Makmur, Dahnil Anzar Simanjuntak. Dahnil berharap agar debat yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak digelar seperti periode pemilu sebelumnya dilakukan di ballroom hotel.

Menurut Dahnil, debat capres cawapres sebaiknya cukup diikuti oleh akademisi dan mahasiswa terpilih saja. Sehingga akademisi dan mahasiswa bebas berdialog dengan para kandidat dan bertanya langsung terkait visi misi dan disiarkan secara langsung oleh televisi nasional.

“Kami mengusulkan Debat Capres yang digelar oleh @KPU_RI digelar dikampus terpilih, yang bebas berdialog dan menguliti semua visi-misi kandidat,” ujar Dahnil dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Ahad (21/10).

Ia juga menilai, dalam debat capres tidak perlu menghadirkan para pendukung dari kandidat pasangan calon. Para pendukung dapat menyaksikannya secata langsung melalui siaran televisi saja. “Live di tv-tv nasional, tidak perlu menghadirkan para pendukung di hotel misalnya, lebih ekonomis dan efisien,” kata Dahnil.(Guntur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *