Portalindo.co.id, Malang – Upaya memperkuat peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai motor pemerataan ekonomi nasional kembali ditegaskan pemerintah melalui berbagai program strategis berbasis teknologi dan penguatan rantai pasok. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Sesmen UMKM), Arif Rahman Hakim, setelah meninjau workshop Metro Mesin di Kota Malang, Jawa Timur.
Dalam kesempatan tersebut, Arif Rahman Hakim menekankan bahwa teknologi tepat guna merupakan salah satu fondasi penting untuk memastikan UMKM dapat bertransformasi dan memberikan kontribusi lebih besar bagi pemerataan ekonomi.
“Kalau UMKM ingin berproduksi secara massal, skala ekonominya harus terpenuhi supaya biaya produksi bisa turun. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan alat bantu berbasis teknologi tepat guna agar kapasitas produksi meningkat,” ujarnya.
Menurut Sesmen UMKM Arif, teknologi tepat guna bukan sekadar mesin modern, melainkan solusi inovatif yang dirancang sesuai kebutuhan masyarakat dan skala usaha. Ia mencontohkan bahwa banyak industri rumahan di sektor pertanian kini mampu memproduksi hingga ratusan unit per hari setelah menerapkan teknologi sederhana namun efektif.
“Dengan alat yang tepat, produksi bisa meningkat berkali lipat dan harga produk menjadi lebih efisien. Ini bukti nyata bahwa teknologi tepat guna membantu UMKM naik kelas dan memperluas kontribusinya dalam pemerataan ekonomi,” katanya.
Guna memperkokoh posisi UMKM sebagai pilar pemerataan ekonomi, Arif mengungkapkan bahwa Kementerian UMKM pada tahun 2025 akan menggencarkan program penguatan rantai pasok industri melalui pembiayaan DAK Nonfisik bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Program ini mencakup pelatihan bagi 4.649 peserta, pendampingan oleh 198 tenaga ahli, serta inkubasi usaha untuk 75 tenant unggulan.
“Keterhubungan pelaku UMK dengan industri besar diharapkan mampu memperkuat rantai pasok lokal dan mengurangi ketergantungan dari luar daerah. Dengan demikian, ketahanan ekonomi regional dapat meningkat dan pemerataan ekonomi semakin terasa,” tutur Arif Rahman Hakim.
Ia juga menambahkan bahwa penguasaan teknologi digital dan peningkatan kualitas produk menjadi fokus utama untuk memastikan UMKM mampu menembus pasar domestik maupun internasional.
Selain dukungan dari pemerintah, pelaku industri turut berperan dalam memajukan UMKM melalui solusi teknologi yang mudah diakses. Pemilik Metro Mesin, Hadi Apriliawan, mengatakan bahwa teknologi tepat guna dirancang agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
“Keunggulannya adalah bisa menyesuaikan dengan kebutuhan customer. Dengan penerapan Internet of Things (IoT), proses produksi menjadi lebih cepat dan jumlah output meningkat,” ujar Hadi Apriliawan.
Melalui sinergi pemerintah, pelaku usaha, dan inovasi teknologi, UMKM semakin kokoh sebagai pilar utama pemerataan ekonomi nasional. Langkah ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, merata, dan berkelanjutan di berbagai daerah di Indonesia.
Ida Bastian













