Iman Besar FPI Meminta Organisasinya Tunggu Hasil Ijtimak Ulama II Dalam Putuskan Dukun Capres-Cawapres 2019

Foto Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab meminta organisasinya menunggu hasil Ijtimak Ulama II dalam memutuskan dukungan di Pilpres 2019. (Portalindo.co.id)


Portalindo.co.id, Jakarta — Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab meminta organisasinya menunggu hasil Ijtimak Ulama II dalam memutuskan dukungan kepada calon presiden dan wakil presiden di Pemilihan Umum 2019.
Dalam pidato selama 30 menit di hadapan ribuan pengurus, anggota, hingga simpatisan FPI, Rizieq meminta FPI mengawal dan menaati arahan dari ulama dengan mengikuti hasil ijtimak ulama II.

“Maka itu saya serukan kepada semua pengurus dan anggota simpatisan FPI supaya tetap menjaga dan mengawal ijtimak ulama II yang akan dilaksanakan yaitu setelah hari raya Idul Adha,” kata Rizieq dalam pidatonya melalui voice conference dalam acara Milad ke-20 FPI, di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (19/8).

Rizieq meminta seluruh jajaran FPI tidak bersikap politik sebelum keluar hasil ijtimak ulama II. Ia meminta seluruh jajaran di tingkat pengurus pusat hingga simpatisan tidak memgomentari apapun terkait capres dan cawapres melalui media mana pun.”Saya ingatkan sekali lagi, jangan Anda memberikan sikap apapun, jangan berkomentar apapun, baik melalui medsos maupun media lainnya yaitu tentang pemilihan presiden tentang siapa yang akan kita dukung, siapa capresnya siapa cawapresnya, sebelum diputuskan oleh ijtimak ulama II,” tegas Rizieq.

Rizieq juga meminta kepada Dewan Pimpinan Pusat FPI untuk terus berkoordinasi dengan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF Ulama) yang bakal menggelar ijtimak ulama II. FPI diwajibkan tetap mengikuti apapun keputusan ulama.Lebih lanjut, Rizieq menyatakan pihaknya tidak membutuhkan presiden yang takut pada asing, menjual asetnya kepada asing, mengkriminalisasi ulama, dan presiden yang menyerahkan kekayaan negara kepada penguasa asing.

“Kita tidak butuh kepada presiden yang tidak taat pada Allah dan Rasul-Nya. Kita menginginkan presiden dan wakil presiden yang beriman dan bertakwa kepada Allah,” pekik Rizieq. Dalam ceramahnya, Rizieq sama sekali tidak menyerukan wacana 2019 Ganti Presiden. Padahal beberapa petinggi dan pengisi acara Milad ke-20 FPI kerap menyerukan gerakan yang diawali dari cuitan bertagar di media sosial tersebut.

Salah satunya Wakil Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Ja’far Shodiq yang mengemukakan wacana 2019 Ganti Presiden dalam ceramahnya.
“Sekali lagi kami nyatakan kepada semua hadirin dan para undangan yang hadir dalam kesempatan ini dan ini adalah sebagian kecil. Yang insya allah pada tahun 2019 kami semua akan ganti presiden,” terang Ja’far. (Red**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *