Ibu Penderita Kanker Rahim Ini Butuh Uluran Tangan

Portalindo.co.id, Semarang – Sunipah (43) ibu dari dua orang anak, warga Dusun Krenceng, desa Kedungringin, Kecaqmatan Suruh, Jawa Tengah, menderita Kanker Rahim (Servix0 yang sudah masuk Stadium 3B.

Sunipah (43) beralamat KTP di Daerah Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah ini mengikuti suaminya dikarenakan sakit yang tidak kunjung sembuh, juga permasalahan ekonomi, hingga kerabatnya menjemput untuk dibawa ke kampung halamannya di desa Kedungringin, Kecamatan Suruh untuk berobat dikampung.

Kini Sunipah (43) hanya berdiam diri diatas kasur yang digelar diatas lantai ruang tengah (tamu) dan tidak bisa beraktivitas kemanapun, hanya bisa merintih menahan sakit, dan baung air besarpun dilakukan dtempat tersebut.

Saat team Portalindo.co.id mengunjungi kediamannya, Selasa (30/11) ia hanya bisa menyambut kami dengan jabat tangan sambil merintih deadpan sebuah TV (terbaring), untuk diajak komunikasipun ternyata sudah tidak bisa.

Adalah Denny (18) anak pertama dari Sunipah (43), ia tidak bisa bekerja karena kesehariannya harus menunggu ibunya yang sedang sakit, mulai dari memandikan, nyupin makan, hingga gantikan pempers untuk ibunya.

“Ibu saya sakit sudah sekitar 4 (empat) tahun,” ceriat Denny. Saat itu sekeluarga merantau ke Palembang disana ibu menemani Bapak keliling dagang bakso, kami sudah lakukan pengobatan kemana-mana, bahkan kerumah sakit tapi tidak kunjung ada perubahan.

Bahkan, lanjut Denny, untuk balik kampung lagi pun kita tidak punya biaya untuk membawanya pulang kampung, “sampai akhirnya kerabat dari kampung yang menjemput dan membawa kami untuk pulang kampong,” imbuh Deny (nampak menangis) sambil sesekali melihat ke arah ibu sunipah yang terbaring, badannya kurus kering, wajahnya yang pucat terlihat seolah sedang menahan sakit.

“Dikampung sudah 4 bulanan, dan sekarang kami lagi mengurus BPJS perpindahan, karena tadi KTP nya di Kabupaten Wonogiri, untuk keperluan pengobatan,” ungkapnya.

Deny menuturkan, dulu sempat dilakukan operasi terhadap ibunya, namun karena factor kesehatan ibu yang terus menurun, maka pihak rumah sakit pun tidak berani melakukan tindakan tersebut.

Berbagai usaha dilakukan oleh keluarga kami demi kesembuhan ibu Supinah (43), baik secara medis maupun alternative telah dilakukan, namun tiada hasil. “Sudah dilakukan Kemoteraphi berkali-kali, tetapi belum kunjung ada perubahan,” tutur Deny.

Dikatakan Denny, penghasilan bapak (ayah) sebagai pedagang kecil, jualan bakso keliling dengan pemdapatan yang tidak menentu membuatnya hanya bisa mengandalkan bantuan dari tetangga maupun orang lain. “Kami berharap ibu bisa segera sembuh dan sehat seperti sedaikala,” pungkasnya mengakhiri.

(Arwani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *