Pasca Adanya 2 TNI Tertembak,FKUB Papua Desak Pemerintah Buka Ruang Dialog Dengan Separatis

Foto Ketua FKUB Papua, Pendeta Lipius Biniluk (batik biru) saat menggelar keterangan pers di kantornya. (Kwl/Portalindo.co.id)


Portalindo.co.id, Jayapura – Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Provinsi Papua mendesak pemerintah membuka ruang dialog dengan kelompok yang berseberangan dengan NKRI. Desakan ini dilakukan pasca dua anggota TNI ditembak oleh kelompok kriminal sipil bersenjata (KKSB) di Kampung Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya sehari setelah perayaan kemerdekaan Indonesia.

“Harus ada duduk bersama antara TNI/Polri, KKSB dan juga pemerintah, untuk menyelesaikan persoalan yang terus terjadi di Papua,” kata Ketua FKUB Papua, Pendeta Lipius Biniluk dalam keterangan pers yang dilakukan di Kantor FKUB Papua, Selasa (21/8). Permintaan lainnya dari FKUB Papua adalah aparat keamanan tak melakukan penyisiran dalam pencarian pelaku penembakan. Jika penyisiran dilakukan, FKUB yakin justru akan menambah korban yang terus berjatuhan.

Sementara itu, Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Papua, Pendeta Jhon Mauri menyebutkan aksi yang harus secepatnya dilakukan pemerintah adalah gerakan 5D yakni Doa bersama, Duduk bersama, Dialog bersama, Diskusi dan Damai. Sebelumnya, dua anggota TNI Satgas Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan) Pos Tingginambut yakni Komandan Pos Tingginambut, Letda Inf Amran Blegur dan anggota lainnya Pratu Fredi ditemukan tewas dengan luka tembak, serta luka panah pada sekujur tubuhnya pada sebuah jembatan di Kampung Tingginambut.

Aksi itu terjadi disaat keduanya sedang melakukan perjalanan untuk memberikan sumbangan bahan makanan kepada anak-anak usia sekolah yang berada di Kampung Tingginambut. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur para prajurit dalam memperingati kemerdekaan Indonesia ke-73 tahun. Selain itu pemberian bahan makanan bertujuan untuk memotivasi anak-anak usia sekolah di Kampung Tingginambut semakin giat dalam menuntut ilmu.(Kwl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *