Tampar 3 Siswa SMP lalu Suruh Gigit Sepatu Dan Kaos Kakai Oleh Seorang Oknum Guru

Ilustrasi

Portalindo.co.id, Surabaya – Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh seorang guruterhadap 3 siswi SMP di Surabaya.

Terungkap pula bahwa 3 siswi tersebut adalah siswi SMPN 44 Surabaya.

Pelajar yang mengalami kekerasan tersebut berinisal M (13), R (13) dan F (13).

Mereka semua duduk di bangku kelas VII.

Aprillia, orangtua salah satu pelajar tersebut  mengatakan, anaknya sempat tidak mau bercerita kepadanya meski sudah mengalami kekerasan itu sebanyak dua kali.

“Teman-temannya yang cerita ke saya kalau anak saya habis ditampar dan disuruh gigit kaos kaki hingga disuruh gigit sepatu,” kata Aprillia, Jumat (26/10/2018).

Aprilia kemudian menanyakan kebenaran kabar itu kepada anaknya.

Didesak, sang anak pun mengakui kekerasan yang dialaminya.

“Tapi yang kemarin paling parah, disuruh gigit kaos kaki hingga sepatu,” imbuhnya.

Hal serupa dikatakan oleh Muhammad Sam, wali murid dari S (13).

Dia mengatakan bahwa akibat kekersan tersebut, rahang S sakit hingga kini.

“Semalem mengaku sakit lantaran dihukum oleh gurunya, disuruh menggigit kaos kaki dan memasukkan sepatu ke mulutnya,” ungkapnya.

Terkait kasus tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Iksan mengatakan, pihaknya sudah menindaklanjuti laporan yang menyebut guru di sekolah tersebut menampar dan menjejalkan sepatu serta kaos kaki ke 3 siswi.

Iksan juga menyebut bahwa Dinas Pendidikan sudah meminta klarifikasi dari guru tersebut.

Guru Bahasa Indonesia itu pun sudah mengakui tindakan tersebut.

“Tadi setelah kami tanya ke yang bersangkutan, oknum tersebut mengakui dan mengaku khilaf dan gregetan dengan anak-anak, dan mengaku sudah berkali-kali diingatkan,” kata Ikhsan.

Untuk itu, Dispendik sudah melakukan tindak lanjut dengan melakukan skorsing pada oknum guru tersebut.

Guru itu tidak diperkenankan mengajar dan dilakukan pembinaan dengan menjadi staf di Dinas Pendidikan.

“Dia sekarang dalam pembinaan kami. Dan sebenarnya kami selalu mengingatkan, bahwa mendisiplinkan anak, karena kita di dunia pendidikan, maka harus yang edukatif untuk membangun dan mendidik anak-anak,” kata Iksan.

Selain itu Dispendik juga mendampingi anak-anak yang ditampar dan dijejali kaos kaki agar mereka tak trauma.(Sutrisno)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *