BANDUNG, portalindo.co.id, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Indonesia (BPSDMI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjaring ribuan siswa dan mahasiswa lewat Jalur Penerimaan Vokasi Industri (Jarvis) 2024.
Program yang diluncurkan di Politeknik STTT Bandung, Jawa Barat, Kamis (2/5/2024) ini bakal menerima 7.526 siswa dan mahasiswa di 22 SMK dan politeknik se-Indonesia.
Kepala BPSDMI Kemenperin Masrokhan mengatakan, Jarvis merupakan jalur penerimaan vokasi industri mahasiswa dan siswa.
Mereka akan dididik di 22 unit satuan kerja pendidikan di bawah Kemenperin. Setiap tahun menerima siswa dan mahasiswa untuk dididik di 22 satker pendidikan itu. Jarvis 2024 dibuka mulai 22 April hingga 31 Mei 2024
“Tentu kami senang tahun ini diluncurkan oleh Pak Menteri (Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita) barusan. Jarvis itu ada tiga, Jarvis Bersama, Jarvis Prestasi dan Jarvis Mandiri. Jarvis Prestasi dan Mandiri dilakukan oleh masing-masing satker atau SMK dan politeknik. Sedangkan Jarvis Bersama dikoordinasikan oleh BPSDMI,” kata Kepala BPSDMI Kemenperin seusai launching Jarvis 2024.
Jarvis 2024, ujar Masrokhan, ditarget meningkat. Pada 2023, sebanyak 6.620 siswa dan mahasiswa masuk SMA dan politeknik industri lewat Jarvis 2023. Tahun ini, Jarvis 2024 ditargetkan bisa menerima
“Ada beberapa strategi yang masing-masing satker juga melakukan. Jadi baik melalui media sosial, media mainstream, juga masing-masing lokal memasang videotron-videotron Jarvis 2024,” ujar Masrokhan.
Khusus untuk tahun ini, tutur dia, BPSDMI Kemenperin menggelar pameran bersama, job fair, mengunjungi industri, open house, dan industrial vocational fair di empat wilayah.
“Jadi hari ini, di sini (Politeknik STTT Bandung), industri dengan sekolahan ketemu. Nanti akan dilanjut di Solo. Kemudian akan dilanjut di regional Sumatera, dan terakhir di Sulawesi,” tutur dua.
Dengan strategi itu, kata Masrokhan, diharapkan animo masyarakat untuk mendaftar melalui Jarvis sekitar 1 banding 10.
“Jadi kami melaksanakan arahan Pak Menteri agar kami (BPSDMI) menyiapkan SDM-SDM dengan jumlah masif, banyak sekali,” ucap Masrokhan.
Terkait pengembangan SDM industri di Indonesia, Kepala BPSDMI menyatakan, selain melalui pendidikan vokasi industri, BPSDMI juga melibatkan industri sehingga terjadj link and match. BPSDMI menerapkan sistem ganda atau dual system.
Dalam pendidik vokasi indistri, satker menerpakab 70 persen praktik, termasuk di industri dan 30 persen teori.
“Kemudian kami menjalin kerja sama, termasuk dengan Seco dan JETRO Swiss serta 1.567 industri yang bekerja sama dengan kami,” ujarnya.
“Sehingga anak-anak nggak perlu khawatir setelah lulus ini apakah bisa kerja atau tidak. Tapi justru siap kerja, industri siap menerima, dan kami targetkan 100 persen (lulusan pendidikan vokasi di bawah BPSDMI Kemenperin) diserap oleh industri,” tutur Masrokhan.
Duta Besar Swiss Olivier Zehnder mengatakan, mengucapkan selamat kepada Kemenperin dan agensi yang menggelar Jarvis 2024. Dubed mengaku sangat terkejut melihat energi dan kreativitas di Indonesia yang akan berkembang untuk menjadi negara maju pada 2045.
“Jika Anda ingin mencapai tahap itu (menjadi negara maju), Anda harus berinvestasi dari sekarang. Anak muda adalah salah satu kelebihan yang luar biasa di negara ini. Jika mereka terpengaruh, negara ini akan berkembang dan mencapai hasil yang diinginkan,” kata Dubes Swiss.
Olivier Zehnder menyatakan, industri Indonesia seharusnya mengerahkan diri, menjadi lebih menghadirkan banyak potensi. Terdapat banyak hal yang bisa memproduksi di Indonesia. Indonesia memiliki segalanya untuk memproduksi barang. (*)