Program Makan Bergizi Gratis Bentuk Generasi Muda yang Sehat dan Produktif  

Oleh : Dirandra Falguni 

Editor : Ida Bastian 

Portalindo.co.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto menjadi salah satu kebijakan unggulan pemerintah dalam membangun sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang sehat dan produktif. Program ini bukan sekadar penyediaan makanan bergizi bagi anak-anak dan ibu hamil, tetapi juga merupakan strategi besar dalam mencetak generasi emas yang siap bersaing di tingkat global.

Presiden Prabowo menegaskan pentingnya program ini dalam acara World Government Summit 2025, bahwa MBG sebagai investasi besar bagi masa depan bangsa. Dengan cakupan 330.000 sekolah di seluruh Indonesia, pemerintah menargetkan lebih dari 85 juta anak dan ibu hamil mendapatkan manfaat dari program ini. Presiden Prabowo mengatakan, ketika diterapkan di ratusan ribu sekolah, dari desa-desa terpencil hingga pusat kota yang dinamis, hal ini menjadi investasi yang signifikan bagi masa depan bangsa.

Melalui program ini, pemerintah ingin memastikan bahwa anak-anak Indonesia mendapatkan asupan gizi yang cukup sejak dini, sehingga mereka bisa tumbuh optimal, baik secara fisik maupun mental. Pasalnya, kecukupan gizi di masa kanak-kanak memiliki dampak besar terhadap kecerdasan, produktivitas, dan daya saing individu di masa depan.

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Fauzan menegaskan bahwa program ini harus melibatkan perguruan tinggi dalam kajian dan tata kelola agar pelaksanaannya berjalan optimal. Kesuksesan program MBG tidak hanya bergantung pada pemerintah pusat, tetapi juga membutuhkan partisipasi dari berbagai elemen, termasuk dunia pendidikan dan lembaga terkait.

Menurut Fauzan, seluruh institusi perguruan tinggi diharapkan berkolaborasi menyambut Indonesia Emas 2045 pada program MBG ini. Perguruan tinggi memiliki peran penting dalam mengawal program ini, baik dalam bentuk kajian maupun tata kelola secara kualitatif dan kuantitatif.

Program MBG yang diusulkan oleh Presiden Prabowo dapat menjadi langkah positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi warga kurang mampu. Akses terhadap makanan bergizi berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup dan produktivitas, khususnya bagi anak-anak. Program ini juga berpotensi mengurangi kesenjangan gizi yang masih menjadi tantangan di dalam negeri.

Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Prof. Dadan Hindayana menyatakan bahwa MBG merupakan investasi SDM terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Menurutnya, program ini adalah langkah konkret untuk mewujudkan Generasi Emas 2045, di mana Indonesia diharapkan menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia dengan SDM yang unggul dan berdaya saing tinggi.

Pihaknya yakin dengan kekompakan seluruh Menteri Kabinet, termasuk TNI, Polri, dan BIN, program ini akan sukses dan menjadi warisan besar bagi bangsa. Hingga akhir tahun 2025, pemerintah menargetkan 80 juta anak sekolah menerima manfaat dari program ini. Namun, percepatan dan efektivitasnya akan sangat bergantung pada keterlibatan berbagai kementerian serta dukungan dari seluruh elemen masyarakat.

Dukungan terhadap MBG datang dari berbagai pihak, termasuk organisasi kemasyarakatan. Salah satu dukungan datang dari Pemuda Muhammadiyah Maluku Utara, yang menyatakan komitmennya untuk turut mengawal keberhasilan program ini.

Ketua Pemuda Muhammadiyah Maluku Utara, Muhammad Fadly menyatakan bahwa program ini sejalan dengan visi Muhammadiyah dalam meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat. Pemuda Muhammadiyah Maluku Utara, mendukung penuh program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo. Ini adalah langkah strategis dalam membangun masa depan yang lebih sehat dan berkualitas.

Selain memberikan dukungan moral, Pemuda Muhammadiyah juga siap membantu pengawasan dan pelaksanaan program, agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat secara luas, termasuk di pelosok Maluku Utara. Dukungan dari berbagai organisasi seperti Pemuda Muhammadiyah menunjukkan bahwa keberhasilan MBG bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, melainkan juga memerlukan kolaborasi erat dengan masyarakat dan dunia usaha.

Sebagai bagian dari implementasi awal, pemerintah telah memulai uji coba program MBG di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, sejak 17 Februari 2025. Asisten Pemerintah dan Kesra Pemkab Bengkayang, Yohanes Atet, menyebut bahwa uji coba ini dilakukan di lima sekolah dengan total 1.289 siswa sebagai sasaran tahap pertama.

Pemkab Bengkayang juga menggandeng Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, TNI, Polri, dan berbagai pihak lainnya dalam memastikan distribusi makanan bergizi berjalan lancar. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang, Heru Pujiono, menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan pendataan terhadap siswa yang memiliki kondisi khusus, seperti alergi makanan, intoleransi laktosa, atau kebutuhan gizi spesifik lainnya.

Program MBG bukan hanya tentang memberikan makanan kepada anak-anak, tetapi juga merupakan strategi besar dalam pembangunan SDM Indonesia. Dengan keterlibatan berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat, daerah, organisasi masyarakat, hingga sektor pendidikan, program ini diharapkan mampu menciptakan generasi Indonesia yang lebih sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi.

Dukungan dan pengawasan yang berkelanjutan akan menjadi kunci utama keberhasilan MBG. Jika program ini terlaksana dengan baik, maka pada tahun 2045, Indonesia akan memiliki generasi yang lebih siap menghadapi tantangan global, menjadikan negara ini sebagai kekuatan besar di dunia.

Penulis merupakan Kontributor Beritakapuas.com