Keluarga Benteng Utama Melawan Ancaman Judi Online

Oleh : Aditya Akbar 

Editor : Ida Bastian 

Portalindo.co.id – Praktik Judi Online tidak saja mengakibatkan kerugian finansial, tetapi juga merusak tatanan sosial dan kehidupan keluarga. Dalam upaya memberantas perjudian daring, peran keluarga sangat krusial. Keluarga bukan hanya tempat pertama di mana nilai-nilai moral diajarkan, tetapi juga benteng utama dalam melindungi anggotanya dari ancaman ini.

Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Meutya Hafid, menyoroti bahwa judi online telah berkembang menjadi krisis sosial nasional yang harus segera diatasi secara menyeluruh. Meskipun pemerintah telah memblokir lebih dari satu juta situs judi online, permasalahan ini belum selesai.

Pemerintah memang memiliki kewenangan, tetapi yang jauh lebih penting adalah dukungan ekosistem secara menyeluruh. Oleh karena itu, ia mengapresiasi langkah platform dan para pemangku kepentingan dalam Aliansi Judi Pasti Rugi yang bergerak bersama melawan judi online.

Sebagai bagian dari upaya memberantas judi daring, Meutya Hafid mendukung penuh Gerakan Judi Pasti Rugi yang melibatkan mitra driver Gojek sebagai agen edukasi mengenai bahaya perjudian online. Para mitra driver Gojek dinilai memiliki kedekatan dengan masyarakat dan diharapkan dapat membantu mengedukasi publik tentang dampak negatif judi online. Menkomdigi juga menegaskan bahwa kunci keberhasilan dalam memerangi judi daring adalah memperkuat pemahaman masyarakat, terutama di lingkungan keluarga.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga menekankan bahwa pencegahan judi online, terutama di kalangan anak-anak, harus dimulai dari lingkungan keluarga. Ia menyoroti bahwa perjudian daring kini tidak hanya menyasar orang dewasa, tetapi juga anak-anak di bawah umur. Para pelaku judi online semakin cerdas dalam menarik perhatian anak-anak dengan mengemas tampilan permainan sehingga tampak seperti game biasa. Oleh karena itu, orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah anak-anak mereka terjerumus ke dalam praktik ini.

Jenderal Sigit mengimbau para orang tua untuk secara berkala memeriksa ponsel anak-anak mereka guna memastikan mereka tidak mengakses situs judi online. Jika tidak dilakukan pengawasan yang ketat, generasi muda akan terancam mengalami kerusakan moral dan finansial. Selain pengawasan, edukasi dini di lingkungan keluarga juga sangat diperlukan. Anak-anak harus diberikan pemahaman sejak dini tentang bahaya judi online, baik dari segi finansial maupun dampaknya terhadap kehidupan sosial mereka.

Judi online bukan hanya berdampak pada individu yang bermain, tetapi juga pada keluarga mereka. Banyak kasus di mana seseorang yang kecanduan judi online mengalami kebangkrutan, kehilangan pekerjaan, dan bahkan terjerumus ke dalam utang yang tak terkendali. Hal ini tentu berdampak buruk bagi kesejahteraan keluarga secara keseluruhan. Oleh sebab itu, keluarga harus menjadi benteng pertama dalam melindungi anggotanya dari jebakan judi daring.

Selain itu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI juga menegaskan pentingnya peran keluarga dalam mencegah warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang melibatkan judi daring di luar negeri. Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI, Judha Nugraha, mengungkapkan bahwa keluarga harus aktif dalam mengawasi anggota mereka yang hendak bekerja di luar negeri. Menurutnya, banyak keluarga yang tidak mengetahui secara pasti di mana anggota keluarga mereka bekerja dan bagaimana mereka bisa sampai di luar negeri. Hal ini sering kali berujung pada eksploitasi dan keterlibatan mereka dalam aktivitas ilegal, termasuk judi online.

Untuk mencegah hal tersebut, keluarga harus memastikan bahwa prosedur keberangkatan ke luar negeri sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. Mereka harus menanyakan apakah anggota keluarga yang akan bekerja di luar negeri memiliki visa yang tepat, telah menandatangani kontrak kerja yang sah, dan mengetahui dengan jelas perusahaan tempat mereka bekerja. Sikap proaktif ini sangat penting agar tidak ada anggota keluarga yang menjadi korban eksploitasi atau dipaksa terlibat dalam judi daring di luar negeri.

Langkah yang bisa dilakukan oleh keluarga untuk memerangi judi online antara lain adalah meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan internet oleh anggota keluarga, terutama anak-anak. Orang tua harus memastikan bahwa perangkat digital yang digunakan anak-anak tidak memberikan akses mudah ke situs judi online. Selain itu, membangun komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak sangat penting agar anak merasa nyaman untuk berbicara tentang masalah yang mereka hadapi, termasuk jika mereka terpapar judi online.

Selain pengawasan, edukasi juga menjadi kunci penting dalam pencegahan judi online. Keluarga harus memberikan pemahaman kepada anggotanya mengenai dampak negatif dari perjudian daring, baik dari segi finansial, sosial, maupun psikologis. Dengan adanya pemahaman yang kuat, seseorang akan lebih sadar akan bahaya yang mengintai dari aktivitas judi online.

Dengan semakin meningkatnya ancaman judi online, keluarga harus bersikap proaktif dalam melindungi anggotanya. Peran keluarga sangat besar dalam membangun kesadaran dan memberikan perlindungan terhadap dampak buruk judi daring. Jika setiap keluarga mengambil langkah preventif yang tepat, maka upaya pemberantasan judi online di Indonesia akan semakin efektif dan generasi muda dapat tumbuh dalam lingkungan yang sehat dan bebas dari bahaya perjudian daring.

Penulis adalah kontributor Jaringan Muda Indonesia Maju