Ekonomi – Kementerian Perindustrian meluncurkan program pendidikan vokasi industri antara pelaku industri dengan sekolah menengah kejuruan (SMK) untuk wilayah DKI Jakarta dan Banten.
Program pendidikan vokasi industri wilayah DKI Jakarta dan Banten ini merupakan peluncuran kelima. Sebelumnya, program serupa telah diluncurkan di Jawa Timur untuk tahap I, Jawa Tengah untuk tahap II, Jawa Barat untuk tahap III, dan tahap IV untuk Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau.
Dalam peluncuran program pendidikan vokasi industri kelima ini hadir Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Masyarakat dan Kebudayaan Puan Maharani dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan peluncuran program pendidikan vokasi industri merupakan tindak lanjut Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK yang bertujuan menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap kerja sesuai kebutuhan industri.
“Untuk wilayah DKI Jakarta dan Banten, terdapat 143 perusahaan industri dan 292 SMK yang akan di-link and match-kan,” ujarnya Senin (5/3).
Pada kesempatan ini, akan ditandatangani sebanyak 612 perjanjian kerja sama antara industri dan SMK. Dalam program ini, satu SMK dibina oleh beberapa industri, sesuai dengan program keahlian di SMK terkait dengan sektor industrinya.
Setelah wilayah DKI Jakarta dan Banten, peluncuran program vokasi industri akan diteruskan secara bertahap untuk wilayah Sumatra bagian selatan, seperti Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Lampung, serta wilayah Sulawesi Selatan.
Airlangga menyebutkan hingga 2019 pemerintah menargetkan sebanyak 1.785 SMK telah dibina dan bekerja sama dengan industri. “Sampai tahap kelima ini, total sudah terdapat 1.537 SMK dengan 568 industri yang telah bekerja sama,” katanya.
Sejumlah perusahaan juga akan memberikan hibah peralatan sebanyak 35 perusahaan kepada 128 SMK. PT Chandra Asri Petrochemical juga memberikan hibah lahan untuk pembangunan politeknik industri petrokimia di Cilegon.
Selaim pendidikan vokasi industri, Kemenperin juga menyelenggarakan program pelatihan dengan sistem 3 in 1 serta diklar peningkatan kompetensi dan sertifikasi tenaga kerja industri untuk peningkatan kualitas dan daya saing serta kesejahteraan tenaga kerja.
“Saat ini dilakukan penyematan tanda peserta diklat operator industri garmen sebanyak 200 orang yang akan ditempatkan bekerja pada 9 industri tekstil dan produk tekstil di DKI Jakarta, Jabar, dan Jateng,” katanya.
Sementara itu, Menko PMK Puan Maharani mengapresiasi perusahaan-perusahaan yang ikut berperan aktif dalam pembinaan SMK, termasuk memberikan bantuan peralatan praktik.
“Kami berharap semakin banyak perusahaan yang terlibat,” ujar Puan. (Rilis)