Peristiwa – Presiden Joko Widodo memberikan apresiasi kepada Kementerian Perindustrian yang telah sigap dan serius menyiapkan roadmap (peta jalan) implementasi Industri 4.0 untuk diterapkan di Tanah Air yang akan lebih dikenal dengan sebutan Making Indonesia 4.0. Peta jalan ini akan menjadi suatu landasan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa mendatang.
“Selain menciptakan lapangan kerja baru, implementasi Industri 4.0 di Indonesia harus memastikan pertumbuhan secara inklusif, yang melibatkan seluruh lapisan ekonomi masyarakat,” kata Presiden padaacara Peluncuran Making Indonesia 4.0 sebagai bagian rangkaian acara Indonesia Industrial Summit 2018 di Jakarta, Rabu (4/4).
Jokowi meminta agar implementasi Industri 4.0 tidak hanya membidik kepada perusahaan besar saja, namun juga usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). “Ke depannya, UMKM harus dapat memahami dan mudah dalam mengakses dan menggunakan teknologi sehingga lebih berdaya saing,” ujarnya.
Menurut Kepala Negara, penamaan Making Indonesia 4.0 sangat tepat karena memliki arti yang bagus, yaitu membangun kembali perindustrian Indonesia ke era baru pada revolusi industri keempat yang terdapat beberapa aspirasi besar untuk merevitalisasi industri nasional secara menyeluruh.
“Harapannya dengan implementasi Industri 4.0 ini, Indonesia dapat mencapai Top Ten ekonomi global pada tahun 2030, melalui peningkatan angka ekspor netto kita kembalikan sebesar 10 persen dari PDB,” ungkapnya. Selain itu, aspirasi lainnya adalah peningkatan produktivitas dengan adopsi teknologi dan inovasi, serta mewujudkan pembukaan lapangan kerja baru sebanyak 10 juta orang pada tahun 2030.
Melalui peluncuran Making Indonesia 4.0, Presiden menetapkan sebagai salah satu agenda nasional bangsa Indonesia yang perlu dijalankan secara bersinergi. “Kementerian Perindustrian akan menjadi Leading Sector dan saya minta kepada kementerian dan lembaga lainnya, serta pemerintah daerah dan pelaku-pelaku usaha untuk mendukung penuh program ini sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing demi kesuksesan dan kemajuan bangsa yang kita cintai ini,” paparnya.
Presiden Jokowi meresmikan secara langsung Peluncuran Making Indonesia 4.0 dan Pembukaan Indonesia Industrial Summit 2018 didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Pada kesempatan tersebut, Menperin juga sempat menyerahkan RoadmapMaking Indonesia 4.0 kepada Presiden.
Dalam laporannya, Airlangga menyampaikan, Kemenperin menginisiasi penyusunan peta jalan Industri 4.0 ini berdasarkan arahan Presiden Jokowi yang tak henti-hentinya berkampanye ke segala penjuru Tanah Air, baik itu dalam rapat kabinet, forum bisnis, maupun temu masyarakat, yang menekankan pentingnya Indonesia untuk bersiap diri dalam menghadapi revolusi industri keempat.
“Dengan penuh kepercayaan diri, Bapak Presiden menekankan bahwa Indonesia tidak boleh ketinggalan dalam meloncat ke dalam era baru ini. Untuk itu, dalam proses penyusunanannya, kami juga berdiskusi dengan banyak pihak seperti Fraunhofer, JICA, JETRO, dan secara khusus dengan AT Kearney,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Menperin, pihaknya pun juga mengikuti saran Presiden untuk melakukan diskusi dan pendekatan-pendekatan dengan negara-negara yang telah menjadi mitra utama Indonesia. Misalnya, Jepang, Singapura dan China untuk berbicara dengan pelaku bisnis di sana agar mendapat masukan mengenai implementasi Industri 4.0.
“Secara khusus, kami juga mengikuti kegiatan internasional seperti World Economic Forum. Dan, Alhamdulillah, mereka semua menyambut positif mengenai inisiatif ini, bahkan mereka meminta Indonesia dapat berbicara di World Economic Forum ASEAN akhir tahun ini,” paparnya.
Menperin pun memastikan, implementasi Industri 4.0 akan dapat mentransformasi ekonomi Indonesia ke arah yang lebih maju. “Karena digital ekonomi membuat yang belumbankable menjadi punya akses terhadap pembiayaan, usaha-usaha mikro, kecil, menengah sehingga akan mampu memperluas akses pasarnya dengan memanfaatkan marketplace,” ungkapanya.
Jelang akhir laporannya, Menperin sempat memberi pantun, “Kami mohon berkenan Bapak Presiden untuk menyampaikan sambutan sekaligus membuka secara resmi Indonesia Industrial Summit Tahun 2018. Bukan kebetulan, hari ini dilaksanakan pada tanggal 4, bulan 4. Kita sebut pat-pat gulipat, siapa cepat dia dapat,” katanya.
Mendengar pantun Airangga, para tamu yang hadir bertepuk tangan dan tertawa, termasuk Jokowi yang duduk di barisan paling depan menghadap Airlangga juga tertawa. Sementara itu, dalam sambutannya, Jokowi menyinggung soal angka empat yang disebut-sebut Airlangga. Jokowi pun mempersilakan hadirin memaknai sendiri pantun Airlangga tersebut.
“Tadi disampaikan oleh Pak Menteri Perindustrian, tanggal 4, bulan 4, ada Making Indonesia 4.0, ada empatnya lagi. Ngerti semua, kan? Saya tadi masih belum tanggap, setelah mikirbaru tertawa. Saya tadi juga (tertawa),” kata Jokowi.