PORTALINDO.CO.ID, Makassar – Ketua Harian Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Tri Tito Karnavian diwakilkan Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang juga sekaligus Pengurus Dewan Kerajinan Nasional Bidang Wirausaha Baru Ibu Ratna Arifin Tasrif menutup Workshop pengembangan UMKM di kawasan Geopark dan Wilayah Pertambangan.
“Kami menyampaikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Kementerian ESDM yang telah bersinergi dengan Dekranas dalam menginisiasi kegiatan ini untuk memberdayakan para pelaku usaha UMKM, khususnya yang berada di Kawasan Geopark di Sulawesi Selatan yaitu Kawasan Geopark Maros dan Pangkep yang masuk sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGG),” kata Ketua Harian Dekranas Tri Tito Karnavian dalam sambutannya yang diwakilkan Pengurus Dekranas Bidang Wirausaha Baru Ratna Arifin Tasrif di Makassar, Senin (5/12/2022).
Dijelaskan Tri, Bapak Presiden Republik Indonesia pada pembukaan acara Konferensi Nasional Geopark ke-2 menghimbau agar kita harus selalu menjaga kekayaan warisan geologi yang terdapat di dalam kawasan Geopark. Namun demikian, terselip juga pesan bahwa sumber daya warisan geologi tersebut harus dapat pula dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Kawasan Geopark Maros-Pangkep telah diakui mempunyai kekayaan warisan geologi yang perlu dikelola dengan konsep holistik mencakup perlindungan, edukasi, dan pembangunan berkelanjutan. Dengan pengakuan tersebut, Kawasan Geopark Maros, Pangkep hendaknya dapat dioptimalkan untuk pengembangan UMKM/IKM maupun ekonomi masyarakat pada umumnya.
Kegiatan yang telah dilaksanakan selama 6 (enam) hari ini merupakan wujud nyata adanya kemitraan atau sinergi antara pemerintah, Dekranas dan para pemangku kepentingan terkait dalam melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya di sektor UMKM/IKM,” papar Tri.
Penciptaan dan pengembangan wirausaha baru ini, lanjut dia, harus terus dilaksanakan secara masif agar ekonomi masyarakat terus berjalan, terutama dalam mendukung akselerasi program pemulihan ekonomi nasional.
“Industri kerajinan Indonesia merupakan industri yang terus berkembang dan banyak memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat Indonesia. Berbagai produk kerajinan dihasilkan oleh tangan-tangan terampil, yang umumnya adalah pelaku UMKM/IKM dan tidak hanya untuk pasar lokal tetapi juga telah merambah pasar ekspor,” tambah Tri.
Keterampilan dan keuletan para perajin yang berasal dari berbagai latar belakang budaya yang berbeda dan bahan baku yang berlimpah di Indonesia menjadi keunikan tersendiri bagi produk kerajinan Indonesia. Pelaku industri kerajinan tersebar hampir di seluruh provinsi di Indonesia dengan beragam bahan baku sesuai potensi sumber daya alam di masing-masing daerah seperti kayu, rotan, bambu, keramik, serat alam, logam, perhiasan, lembaran kain, batu-batuan, dan bahan material lainnya.
“Termasuk juga diantaranya yaitu pelaku UMKM/IKM di Kawasan Geopark Maros, Pangkep yang dapat memanfaatkan bahan baku bambu dan lontar untuk dijadikan berbagai produk kerajinan anyaman maupun home décor,” lanjut Tri.
“Saya juga berharap agar Bapak/Ibu peserta Workshop mendapatkan manfaat dengan bertambahnya wawasan tentang pengembangan usaha kerajinan. Dekranas juga akan melakukan monitoring dan meneruskan keberlanjutan program ini sehingga para peserta bisa naik kelas menjadi UMKM/IKM yang berdaya saing,” tutupnya.
Turut hadir dalam penutupan tersebut: Pengurus Dekranas, Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, Ketua Dekranasda Provinsi Sulawesi Selatan Naoemi Octarina, Ketua Dekranasda Kabupaten Maros Ulfiah Nur Yusuf Chaidir, Ketua Dekranasda Kabupaten Pangkep Nurlita Wulan Purnama, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Prahoro Yulianto Nurtjahyo, para Pimpinan Tinggi Madya Kementerian dan Lembaga atau yang mewakili, Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geologi, Mineral dan Batubara Dwi Anggoro Ismukurnianto, para Pengurus Dekranasda Provinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten Kota yang hadir serta Ibu-Ibu Dharma Wanita Persatuan Kementerian ESDM, oara Narasumber dan Peserta Workshop.
Diketahui, Geopark Maros-Pangkep memiliki keistimewaan dengan landscape dengan tipe tower karst menjulang tinggi yang tersusun dari batuan gamping yang sangat khas. Geopark ini menjadi salah satu karst kelas dunia dengan keindahan, keunikan flora dan fauna, nilai-nilai ilmiah dan sosial budaya dan salah satu kawasan karst terluas di dunia. Sebagai taman bumi, Geopark dapat dikelola untuk kepentingan konservasi, edukasi, dan pembangunan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan.***