Foto Ilustrasi
JAKARTA, PORTALINDO.CO.ID – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV menerbitkan surat utang (obligasi) senilai Rp3 triliun untuk membangun empat pelabuhan di wilayah Indonesia timur.
Empat pelabuhan yang akan dibangun dari dana investor tersebut seluruhnya berada di Pulau Sulawesi, yaitu Makassar New Port (Sulawesi Selatan), Kendari New Port (Sulawesi Tenggara), Pelabuhan Bitung (Sulawesi Utara), dan Pelabuhan Pantoloan (Sulawesi Tengah).
Direktur Utama Pelindo IV, Doso Agung mengatakan, perusahaan bertekat mempercepat pembangunan pelabuhan di Indonesia Timur. Maklum saja, BUMN Kepelabuhanan itu dibebani target untuk membangun 28 pelabuhan untuk memangkas biaya logistik.
“Kalau ini bisa diselesaikan artinya permasalahan logistik dan transportasi di Indonesia, 50 persennya susah selesai. Itu tekat kami,” ujarnya di Gedung Bursa Efek Indoensia, Jakarta, Kamis (5/7/2018).
Doso menyebut, dari target tersebut, Pelindo IV sudah merampungkan 14 pelabuhan. Dia optimistis target tersebut bisa tercapai karena pemerintah mendapat dana segar untuk membangun 4 pelabuhan. Sisanya, kata dia, nantinya menggunakan dana internal perusahaan.
Mantan Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pelindo II itu mengakui tidak mudah membangun di kawasan Timur di tengah kondisi infrastruktur terbatas. Namun, dia bertekat akan menyelesaikannya. Dia menyebut, pelabuhan yang akan selesai dalam waktu dekat adalah Makassar New Port.
“Makasaar New Port ini kan sudah mulai, insyaallah akhir tahun ini selesai, kemudian Kendari New Port juga kami harapkan awal 2019 selesai, kemudian Bitung, Patoloan Palu,” ucapnya.
Doso menyebut, kehadiran pelabuhan di luar Pulau Jawa penting untuk meningkatkan konektivitas antardaerah. Dalam jangka panjang, dia menyebut inflasi secara nasional bisa ditekan.
Dengan konektivitas daerah yang baik, kata dia, proses distribusi logistik semakin cepat sehingga disparitas harga barang antara Jawa dan luar Jawa bisa dikurangi. Tak hanya itu, kegiatan ekonomi di daerah bisa bergerak cepat, termasuk sektor pariwisata.
“Contoh Lebaran kemarin, sejak 2016 lebaran di Makassar hari-hari raya kita bisa terjadi deflasi karena konektivitas bagus,” ucapnya.(Amr)













