Portalindo.co.id – Purbalingga – Bupati Purbalingga Tasdi dalam perjalanan menuju Jakarta, KPK mengangkut dengan menggunakan kereta api. Tak ada perlakuan khusus bagi Tasdi yang dijaring KPK melalui operasi tangkap tangan (OTT) itu.
Febri Diansyah mengatakan tim KPK memutuskan mengangkut Tasdi dengan kereta api dengan pertimbangan jarak Purbalingga ke Jakarta yang cukup jauh. Pada OTT sebelum-sebelumnya, KPK memang kerap membawa mereka yang kena OTT menggunakan pesawat atau mobil.
OTT itu dilakukan pada Senin (4/6) di 2 lokasi. Di Purbalingga, KPK menangkap Tasdi, kepala unit layanan pengadaan (ULP), ajudan bupati dan seorang dari pihak swasta. Di Jakarta, tim KPK menangkap dua orang dari pihak swasta.
Tasdi dan 3 orang lainnya awalnya menjalani pemeriksaan awal di Mapolres Banyumas. Setelahnya mereka dibawa ke Stasiun Purwokerto. Tim KPK langsung membeli tiket secara langsung. “Beli tiket go show,” kata Febri kepada, Selasa (5/6/2018).
Mereka dibawa ke gerbong KA Gajayana pukul 23.26 WIB, tepatnya di gerbong eksekutif 7. Meski bergabung dengan penumpang lain, standar keamanan keempat orang itu tetap dijaga.
“Seperti penumpang biasa, tapi tetap dengan standar keamanan,” Kabiro Humas KPK, Febri
Tasdi dan 3 orang lainnya itu sudah tiba di KPK. Saat tiba di KPK, Tasdi lagi-lagi berpose tangan metal tanpa berkomentar sedikit pun. Saat ini, mereka yang ditangkap KPK masih menjalani pemeriksaan intensif. KPK memiliki waktu 1 x 24 jam sebelum menentukan status hukum mereka yang ditangkap.(Tim)