PORTALINDO.CO.ID | CILEGON – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon, Kantor Wilayah Kementerian Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Banten, pada Selasa (2/12/2025) menyelenggarakan kegiatan Doa Bersama dan Istigasah sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas bagi masyarakat di Aceh, Sumatera Barat (Sumbar), dan Sumatera Utara (Sumut) yang dilanda bencana banjir. Kegiatan ini dilaksanakan di area pembinaan Lapas dan diikuti oleh seluruh petugas serta warga binaan pemasyarakatan dengan penuh kekhusyukan.
Suasana haru dan kebersamaan begitu terasa sejak acara dimulai. Para peserta berkumpul dengan tertib, membentuk barisan rapi, dan mengikuti rangkaian istigasah yang dipimpin oleh pembina kerohanian Lapas. Doa-doa dipanjatkan untuk keselamatan, perlindungan, dan kekuatan bagi para korban banjir, sekaligus sebagai ungkapan empati mendalam dari keluarga besar Lapas Cilegon terhadap saudara sebangsa di wilayah Sumatera yang tengah berjuang menghadapi dampak bencana.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Lapas Kelas IIA Cilegon, Raja Muhammad Ismael Novadiansyah, menyampaikan pesan yang menyentuh hati.
“Musibah yang menimpa saudara-saudara kita di Aceh, Sumbar, dan Sumut adalah duka bangsa yang harus kita rasakan bersama. Dari Lapas Cilegon, kita kirimkan doa terbaik agar mereka diberi ketabahan dan keselamatan. Doa adalah jembatan kepedulian, dan hari ini kita membuktikan bahwa dari balik tembok pemasyarakatan pun, doa dan solidaritas tidak pernah terhalang,” ujarnya.
Kalapas juga menekankan bahwa kegiatan spiritual ini bukan sekadar seremonial, tetapi bagian dari pembinaan moral dan penguatan nilai kemanusiaan bagi warga binaan maupun petugas.
“Kita ingin menanamkan bahwa kepedulian terhadap sesama adalah nilai yang tidak boleh pudar. Ketika kita mendoakan saudara yang sedang tertimpa musibah, itu menunjukkan bahwa hati kita tetap hidup, peduli, dan bersedia berbagi rasa. Semoga kegiatan ini menjadi pengingat bahwa bangsa yang kuat adalah bangsa yang saling menopang di saat duka maupun suka,” tambahnya.
Kegiatan Doa Bersama dan Istigasah ini sekaligus menjadi momentum bagi Lapas Cilegon untuk mempererat ikatan sosial dan spiritual antara seluruh unsur pemasyarakatan. Doa dipanjatkan dengan harapan agar bencana segera berlalu, dan masyarakat yang terdampak dapat kembali bangkit menjalani kehidupan dengan penuh semangat.
Rangkaian acara ditutup dengan pembacaan doa keselamatan bangsa. Para peserta terlihat larut dalam suasana yang tenang dan penuh kekhusyukan, sebagai simbol harapan bersama agar Indonesia selalu dilindungi dari segala musibah.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Lapas Kelas IIA Cilegon menunjukkan bahwa semangat kemanusiaan dan solidaritas tidak pernah terbatasi oleh ruang, waktu, maupun keadaan. Dalam duka yang melanda sebagian wilayah negeri, Lapas Cilegon hadir dengan doa dan dukungan moral sebagai wujud cinta tanah air dan kepedulian terhadap sesama. (*)







